Bom Bunuh Diri di Medan, Gus Nabil: Ujian bagi Jokowi untuk Tangani Radikalisme dan Terorisme
Gus Nabil tegaskan mengutuk aksi bom bunuh diri yang dilakukan mahasiswa bernama Rabbial Muslim Nasution itu. Ia ingin pemerintah belajar dari kiai.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNNEWS.COM - Bom bunuh diri meledak di Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said, Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) pukul 08.30 WIB.
Menanggapi aksi bom bunuh diri tersebut, Ketua Umum PP Pagar Nusa Nahdlatul Ulama Muchamad Nabil Haroen atau Gus Nabil menyebut ini sebagai ujian untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berdasarkan rilis yang diterima Tribunnews.com, Rabu siang, Gus Nabil membagikan beberapa poin terkait insiden bom bunuh diri tersebut.
Pihak Pagar Nusa mengutuk aksi bom bunuh diri yang menurut keterangan dilakukan oleh mahasiswa bernama Rabbial Muslim Nasution itu.
Gus Nabil menegaskan bahwa tidak ada ajaran agama untuk melakukan bom bunuh diri demi membela agama atau jihad.
"Jihad atas nama agama dengan bom bunuh diri juga tidak relevan, apalagi Indonesia negara demokratis yang damai dan memberi kebebasan beribadah bagi semua pemeluk agama," tuturnya dalam keterangan tertulis.
Gus Nabil mengungkit kembali kasus penusukan Mantan Menko Polhukam Wiranto pada Oktober 2019 di mana teroris juga menyasar aparat keamanan.
Bagi Gus Nabil, upaya pelaku teroris ini ingin membuat publik tak lagi percaya terhadap negara sehingga patut dituntaskan.
"Pelaku, baik personal maupun dengan jaringan, berupaya meruntuhkan kepercayaan publik pada negara," kata Gus Nabil.
Gus Nabil menganggap peristiwa bom bunuh diri ini sebagai ujian untuk pemerintahan Jokowi.
Jokowi memang sudah menunjuk para menteri yang selalu ia ingatkan mengenai bahaya radikalisme.
Inilah saatnya jajaran pemerintahan Jokowi membuktikan komitmen untuk menangkal radikalisme dan terorisme.
"Ini ujian bagi pemerintahan Jokowi. Presiden Jokowi telah menunjuk beberapa Menteri yang memiliki fokus penanganan radikalisme," ungkap Gus Nabil.
"Jadi, aksi bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, merupakan ujian penting keseriusan negara menangani aksi radikalisme dan terorisme, serta mengantisipasi aksi serupa di waktu mendatang," ujarnya.