Polisi Olah TKP Seusai Ledakan Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan, Situasi dan Kondisi Aman
Polisi saat ini tengah lakukan olah TPK pasca terjadi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan
Penulis: Nuryanti
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Kepolisian saat ini tengah melakukan proses olah tempat kejadian perkara (TKP) di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara.
Ledakan bom yang diduga bom bunuh diri itu terjadi pukul 08.45 WIB di Mapolrestabes Medan.
Diduga pelaku adalah seorang pria yang mengenakan pakaian berwarna hitam hijau salah satu ojek online.
Anggota Detasemen Khusus (densus) 88 bersama Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) dan laboratorium forensik (labfor) sedang melakukan proses olah TKP untuk mengetahui identitas terduga pelaku dan bahan-bahan yang digunakan untuk merakit bom tersebut.
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, petugas sedang mencari identitas pelaku dan berusaha menemukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik pelaku.
"Untuk benar-benar memastikan identitas pelaku, jika pelaku ini memiliki e-ktp, identitas pelaku akan segera diketahui karena data base dalam e-ktp tersebut terhubung dengan data di dukcapil," katanya, Rabu (13/11/2019) di Mabes Polri Jakarta, melihat tayangan YouTube KOMPASTV.
Ia mengatakan, tim laboratorium forensik akan menguji jenis bom yang digunakan pelaku itu, apakah daya ledaknya tinggi atau rendah.
"Seluruh partikel-partikel yang ada di TKP akan diuji oleh laboratorium forensik, untuk mengetahui jenis bom yang digunakan apakah high atau low eksplosif," ungkapnya.
Dirinya kembali menegaskan, pemeriksaan dari labfor itu juga untuk mengetahui senyawa-senyawa yang digunakan pelaku untuk merakit bom.
Dedi menambahkan, saat identitas sudah diketahui, nantinya pihak kepolisian akan mengembangkan informasi yang didapat, terkait apakah pelaku tersebut berasal dari jaringan teroris atau tidak.
"Nantinya jika identitas pelaku sudah diketahui, densus 88 akan mengembangkan apakah pelaku ini terkait dengan jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah) atau jaringan lainnya," ujarnya.
Dedi mengatakan, dalam kejadian bom bunuh diri ini, anggota polisi dan masyarakat juga menjadi korban.
"Anggota kepolisian turut menjadi korban dalam kejadian bom bunuh diri itu. Empat anggota Polri, satu orang Pekerja Harian Lepas (PHL), dan satu orang dari masyarakat," tambahnya.
Kejadian bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan itu juga mengakibatkan empat kendaraan rusak.