Terdengar Suara Ledakan dan Getaran Gempa dari Gunung Lemongan Lumajang
Gunung Lemongan merupakan salah satu gunung api aktif di Jawa Timur, selain ada Gunung Semeru, Ijen, Bromo, Kelud, juga Gunung Raung
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Sri Wahyunik
TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Warga di kaki Gunung Lemongan, Lumajang dikejutkan suara mirip ledakan yang disertai gempa, Rabu (13/11/2019).
Dari laporan relawan Laskar Hijau Lumajang yang dikirimkan ke Surya, suara ledakan dan gempa ini terus terasa hingga malam hari sekitar pukul 21.00 Wib.
Dari hasil pantauan relawan Laskar Hijau, ledakan dan gempa tersebut terasa di Desa Sumber Petung Kecamatan Ranuyoso, Desa Papringan dan Tegalrandu Kecamatan Klakah, serta Desa Salak Kecamatan Randuagung.
Ketua Laskar Hijau, A'ak Abdullah Al-Kudus, ledakan terdengar dan gempa pertama kali dirasakan sekitar pukul 09.30 Wib. Peristiwa serupa beberapa kali terjadi hingga pukul 21.00 Wib.
Laskar Hijau mencatat adanya tanah retak di Dusun Berca Desa Sumberpetung, dan dua rumah mengalami keretakan di Blok Sumur Desa Sumberpetung.
Baca: BMKG: Gempa Guncang Buleleng Bali dengan Kekuatan 5.1 M, Tak Berpotensi Tsunami
"Kalau sampai tadi malam masyarakat akhirnya terus waspada, karena takut tidur di dalam rumah. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Pos Pantau Gunung Lemongan," ujar A'ak kepada Surya, Kamis (14/11/2019).
Gunung Lemongan merupakan salah satu gunung api aktif di Jawa Timur, selain ada Gunung Semeru, Ijen, Bromo, Kelud, juga Gunung Raung.
Hasil dari koordinasi itu menyebutkan memang terjadi peningkatan aktivitas kegempaan di Gunung Lemongan. Namun status Gunung Lemongan berada di level Normal.
"Kejadian ini mirip dengan kejadian pada tahun 2012, yakni gempa terjadi selama berhari-hari. Namun Alhamdulillah tidak sampai terjadi bencana alam," imbuhnya.
Menurut A'ak, gempa bumi dan erupsi gunung api merupakan 'sunatullah'.
"Seharusnya kita bersyukur karena hal tersebut menandakan bahwa bumi kita ini masih hidup. Jika masyarakat yang tinggal di sekitar gunung api mendapatkan edukasi yang cukup tentang erupsi gunung api beserta dampaknya, maka insyaallah dapat meminimalkan risiko bencana," imbuhnya.
Baca: Gempa Bumi Magnitudo 6,6 Guncang Filipina Selatan
Aktivis lingkungan ini menegaskan, gunung api akan memberikan sinyal yang bisa ditangkap oleh alat deteksi yang ada di pos pantau bila akan erupsi.
Oleh karena itu, dia berharap Pemerintah Kabupaten Lumajang memperkuat pengetahuan masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Lemongan dan Gunung Semeru untuk meningkatkan kapasitas Destana (Desa Tangguh Bencana) sebagai upaya pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.