Penjelasan Ahli Tsunami Soal Gempa di Jailolo, Maluku Utara, Ingatkan Pentingnya Mitigasi Bencana
Gempa bumi berkekuatan M 7,1 SR mengguncang Jailolo, Maluku Utara pada Kamis (14/11/2019) begini penjelasan sains dari ahli tsunami, Widjo Kongko.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
"Gempa ini bukan di daerah megathrust, di sana ada dua subduksi yang masih berdekatan Sulawesi Utara ke timur lalu Ternate ke barat."
"Kebetulan epicentrum (pusat gempa, red) ada di tengah-tengah. Jadi daerah itu adalah daerah yang sangat tinggi potensi gempa, termasuk tsunaminya," ujar Widjo.
Menurut Kepala Seksi Program dan Jasa Teknologi Balai Teknologi Infrastruktur dan Dinamika Pantai BPPT itu, ada hitungan tersendiri untuk mengukur potensi terjadinya gempa bumi di daerah dua subduksi.
"Ada hitung-hitungannya di daerah itu, paling tidak dalam 10 tahun, terjadi satu sampai dua kali tsunami," ujar dia.
Widjo menambahkan, gempa yang terjadi di Jailolo, Maluku Utara bisa menjadi pelajaran untuk masyarakat supaya mengantisipasi terhadap ancaman bencana.
"Jadi saya kira ini bisa jadi pelajaran untuk kita, di daerah itu memang aktivitas lempengnya tinggi dan masih aktif."
"Hal ini juga sebenarnya 'menguntungkan' untuk kita sendiri agar menyiapkan mitigasi bencana."
"Bisa saja akan terjadi gempa bumi yang lebih besar magnitudenya," ujar Widjo.
Widjo Kongko berharap, gempa yang terjadi di Jailolo bisa jadi pengingat masyarakat dan otoritas berwenang untuk lebih sigap menghadapi bencana.
"Saya kira ini bisa jadi peringatan bagi kita karena lempeng di sana masih aktif."
"Yang paling penting otoritas resmi seperti BNPB, BPBD, pemda setempat, dan segenap unsur untuk menyiapkan mitigasi bencana" ujar Widjo.
Widjo pun mengatakan, mitigasi bencana terutama gempa bumi dan tsunami penting dilakukan.
Berdasarkan data, bencana ini paling banyak menimbulkan korban jiwa.
"Saya kira kalau bicara mengenai mitigasi bencana khususnya gempa bumi dan tsunami, berdasarkan data selama 10 tahun terakhir, menimbulkan korban jiwa yang dominan dibanding bencana lainnya sekira sampai 60 persen," kata dia.