Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

MUI Mamuju Temukan Aliran Sesat, Pengikut Harus Bayar Mahar hingga Rp 600 Juta untuk Lihat Tuhan

MUI Mamuju Sulawesi Barat temukan 70 pengikut aliran yang diduga sesat, pengikut harus membayar mahar hingga Rp 600 juta agar dapat melihat Tuhan.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in MUI Mamuju Temukan Aliran Sesat, Pengikut Harus Bayar Mahar hingga Rp 600 Juta untuk Lihat Tuhan
YouTube metrotvnews
Aliran sesat di Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. 

Pengikut juga harus membayar sejumlah uang, yakni Rp 650 - 700 ribu untuk mendapatkan pelajaran atau ilmu dari aliran ini.

Bahkan pengikut dijanjikan kemudahan masuk surga dengan membayar mahar hingga Rp 600 juta.

Kepala Kemenag Mamuju, Syamsuri Halim, kemudian memastikan aliran ini sesat.

Syamsuri Halim
Ketua Kemenag Mamuju Syamsuri Halim

Sebab, aliran ini tidak sesuai dengan ketentuan dan memiliki amaliah yang berbeda dengan ajaran Islam sehingga dapat dikatakan menyimpang.

"Sebuah aliran menyimpang dari ketentuan. Ajaran pokoknya adalah Islam, tetapi dia menyimpang dari pokok ajaran Islam, baik secara Rububiyyah dan Uluhiyyah," katanya.

Syamsyuri juga menyebutkan, aliran ini memberikan tafsiran tentang Tuhan secara materil, yakni dalam bentuk penjelasan terukur.

"(Tuhan) tidak bisa diukur, terukur kan berarti berada di antara ruang waktu. Kita hanya mengatakan Tuhan itu ada karena yakin dengan penjelasan kitab suci," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah melakukan tindakan-tindakan pencegahan dengan malakukan sosialisasi kepada masyarakat tekait kriteria aliran-aliran yang menyimpang.

Apabila ada ajaran yang tidak umum dari kelompok tertentu diharapkan masyarakat segera melaporkan kepada pihak yang berwajib.

"Misalnya salat lima waktu, Tuhan tidak bisa dilihat di dunia. Junub harus mandi wajib, karena hadas besar. Kalau ada pendapat lain maka harus diwaspadai. Bukan kita mau menghalangi mereka ikut pengajian, tetapi jangan sampai mereka salah arah," katanya.

Tindakan pencegahan akan terus dilakukan agar aliran serupa tidak meluas di masyarakat.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas