Begini Nasib Oknum Perwira Polisi Selingkuhi 2 Perempuan Bersuami
Ia memastikan Propam sudah menahan Ipda GT selama 21 hari untuk keperluan penyidikan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Perwira polisi Polrestabes Surabaya, Ipda GT, harus ditahan setelah dua hari namanya jadi buah bibir karena selingkuhi dua istri orang.
Wakil Kapolrestabes Surabaya AKBP Leonardus H Simarmata menyatakan tak main-main jika ada anggotanya indisipliner, apalagi melakukan perselingkuhan.
Ia memastikan Propam sudah menahan Ipda GT selama 21 hari untuk keperluan penyidikan atas laporan W (40) asal Bulaksari, Kota Surabaya.
Akibat perselingkuhan Ipda GT dan SH, hubungan rumah tangga W bakal kandas.
Ipda GT ditahan sejak Jumat (15/11/2019) atau pada hari yang sama W dan SH diperiksa penyidik Polrestabes Surabaya.
"Sudah kita proses, langsung kami lakukan penahanan," tegas Leo dilansir Surya pada Sabtu (16/11/2019).
Menurut Leo, oknum perwira polisi yang bersangkutan masih dalam proses penyidikan oleh Propam Polrestabes Surabaya.
"Sesuai dengan aturan di kami, Polri, kan ditahan selama 21 hari, baru akan ada proses lanjutan jika diperlukan sampai sidang. Yang pasti akan kami hukum berat," ia menegaskan.
Pakai Kode untuk Ajak Hubungan Intim
Korban pertama Ipda GT adalah wanita berinisial SK warga Siwalankerto, sementara korban kedua, yakni SH warga Keputih, Surabaya.
Kedua korbannya sama-sama ditiduri di hotel. Namun, Ipda GT berhubungan dengan SK dan SH tidak dalam waktu bersamaan.
Sebagai suami, W tak dapat menyembunyikan amarahnya setelah memergoki sendiri istrinya, SH berselingkuh dengan Ipda GT.
Saking kesalnya, W pun melaporkan Ipda GT ke Propam Polrestabes Surabaya atas dugaan perselingkuhan dengan SH yang notabene sudah bersuami.
Polisi langsung menindaklanjuti laporan yang masuk dengan meminta keterangan W dan SH pada Jumat (15/11/2019).
Mulanya, W yang dulu diperiksa selama enam jam lebih dari pukul 10.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.
"Saya sempat diminta kembali malam harinya (ke Propam Polrestabes Surabaya) di sana saya lihat istri saya (SH) diperiksa)," ungkap W kepada SURYA.co.id, Sabtu (16/11/2019).
Sementara istrinya diperiksa sekitar pukul 18.00 WIB. Sampai pukul 22.30 WIB, istrinya tak tampak keluar dari ruang pemeriksaan.
SH diantar tiga temannya ke Mapolrestabes Surabaya yang notabene anggota Saka Bhayangkara Pramuka Sukolilo.
Di organisasi ini SH aktif dan diduga benih cintanya tumbuh dengan Ipda GT yang tak lain perwira yang menjabat PS Kanit Binmas Polsek Sukolilo Surabaya.
W sempat bertemu dengan SH di ruang pemeriksaan dan keduanya sempat emosional.
Menurut pengakuan W, istrinya mengaku Ipda GT menggunakan kode, "ngadem nduk," untuk mengajak SH berhubungan badan.
Berdasar pengakuannya ketika diperiksa selama 8 jam oleh penyidik Propam Polrestabes Surabaya, istri W sudah tiga kali berhubungan badan dengan Ipda GT.
Hal itu diungkapkan oleh W sebagai pelapor yang juga turut diperiksa oleh penyidik Propam hingga pukul 04.00 WIB, Sabtu (16/11/2019).
SURYA.co.id belum mendapatkan informasi resmi dari polisi mengenai hasil pemeriksaan terhadap SH dan W.
"Pertama dia mengelak, tapi setelah itu dia mengaku kalau berhubungan denga GT sudah 3 kali dan cara merayu GT untuk berselingkuh dengan kata 'ngadem nduk' (mengajak bercinta)," lanjut W.
SH sempat menyangkal pernah berhubungan dengan Ipda GT. Selama ini hubungannya hanya terkait kegiatan di Saka Bhayangkara Pramuka.
Penjual ayam geprek di Manyar ini malah menyebut foto-foto bukti yang dilampirkan oleh W dalam laporannya itu hasil editan.
Namun, setelah 8 jam diperiksa, SH akhirnya mengakui perbuatan terlarangnya bersama Ipda GT.
"Istri saya diperiksa sampai pukul 03.30 WIB, Sabtu (16/11/2019). Saya juga diperiksa sampai jam 04.00 WIB. Istri saya awalnya gak mau ngaku. Tapi akhirnya ngaku," kata W.
Kecantol Ipda GT saat Pramuka
SH kecantol cinta Ipda GT saat aktif Pramuka. Saat ke Polrestabes Surabaya untuk dimintai keterangan, SH diantar tiga temannya yang aktif di Saka Bhayangkara Sukolilo.
Pemeriksaan SH berdasar laporan W atas tindakan Ipda GT ke Propam Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/11/2019) pukul 10.00 WIB.
W menduga di organisasi kepramukaan ini SH tumbuh kesukaannya dengan Ipda GT yang tak lain perwira yang saat itu menjabat PS Kanit Binmas Polsek Sukolilo Surabaya.
W menyertakan sejumlah alat bukti di antaranya isi chat dan foto SH dengan Ipda GT atas dugaan perselingkuhan mereka saat membuat laporan.
Barang bukti lain yang W sertakan untuk mendukung laporannya adalah kartu keluarga di mana SH tercatat sebagai istrinya dan akta nikah mereka berdua.
Di foto yang W bawa ada Ipda GT di dalam sebuah hotel diduga sedang berduaan dengan SH.
"Saya rampas handphone istri saya. Di situ ternyata banyak chat dengan Ipda GT di sebuah hotel."
"Di HP namanya komandan. Mulai chat mesra hingga menjurus hal tak senonoh," cerita W kepada Surya.co.id.
Kecurigaan W terhadap SH yang main serong dengan Ipda GT di belakangnya karena kerap pulang malam, setelah istrinya itu berjualan ayam geprek di Manyar.
"Suatu saat saya buntuti, dia pulang dibonceng temannya, terus kok lewat jalan MERR. Tiba-tiba berhenti di depan Kampus C Unair."
"Istri saya turun di situ, kemudian ditinggal sama temannya. Enggak lama datang Ipda GT, pas istri saya naik motornya langsung saya samperin."
"Ngakunya mau latihan Pramuka. Tapi kok malam-malam itu jam 19.00 WIB. Saya bertengkar, saya suruh istri saya pulang," kata W emosional.
Setelah pertemuan itu, hubungan W dan SH tak lagi harmonis. Bahkan, sang istri menggugat cerai dirinya.
Bukti isi chat dan foto Ipda GT dan SH di hotel W dapat setelah merebut ponsel SH. Di sanalah terungkap chat mesra istrinya dengan Ipda GT.
"Saya curiga saya ambil handpone istri saya. Terus saya lihat chatnya sama Ipda GT dengan nama "komandan" di handpone, ternyata ada foto-foto di hotel sekitar Agustusan," ucap W.
Sementara itu, Wakil Kapolrestabes Surabaya, AKBP Leonardus H Simarmata, menegaskan tidak akan memberi ruang anggotanya yang bertindak indispliner.
Leo berjanji akan memproses oknum anggota yang bermasalah tersebut secara tegas.
"Yang bersangkutan akan kami proses dan hukum berat," tegas Leo.
Pengakuan SK Pertama Kali Diajak Hubungan Badan
Ipda GT lebih dulu berhubungan dengan SK, yang masih bersuami, sebelum menjalin kasih dengan SH.
Sekian lama berhubungan layaknya suami istri dan mengorbankan hartanya, SK malah ditendang Ipda GT karena melabuhkan cintanya kepada SH.
SK bertemu dengan Ipda GT pada 2003 silam dan kembali jumpa pada Oktober 2018.
Ketika hubungannya dengan sang suami ruwet, SK mencari pelampiasan dengan menjalin komunikasi intensif dengan Ipda GT.
"Saat itu saya dan suami ada masalah, kemudian ketemu lagi sama Ipda GT. Dari situlah kami akhirnya berhubungan," cerita SK dilansir Surya, Jumat (15/11/2019).
Satu waktu Ipda GT mengajak SK ke sebuah hotel di kawasan Surabaya Timur untuk berhubungan badan.
"Awalnya takut. Apa enggak ada yang tahu, tapi dia bilang aman karena hotelnya ada garasi langsung masuk. Tiga kali itu mas di sana," cerita SK.
Ditendang di Polsek Sukolilo
Setelah persetubuhan terlarang itu, Ipda GT meminta SK untuk tinggal bersamanya di Graha Aparna.
SK berpikir sebagai satu-satunya wanita selingkuhan Ipda GT.
Pada pertengahan 2019, SK merasa resah melihat perubahan Ipda GT sehinga memutuskan menguntit gerak-geriknya.
"Selama ini sebelum kenal sama istrinya Pak W itu pulangnya ke saya."
"Kok tiba-tiba saya curiga mulai berubah sekitar pertengahan tahun 2019 ini. Saya ikuti terus," ucap SK.
Ipda GT pernah berjanji akan menikahi, tapi menunggu SK resmi bercerai dengan suaminya yang kini ditahan di Polsek Tenggilis Mejoyo.
Di tengah proses cerai dengan suaminya, SK malah kecele karena di belakangnya Ipda GT malah jalan dengan SH (39), penjual ayam geprek yang bersuamikan W (40).
Selama berhubungan dengan Ipda GT, harta SK terkuras banyak. Berdasarkan nota yang tercatat sudah Rp 12 juta melayang, belum termasuk yang lain.
Ia sakit hati karena Ipda GT menghilang di tengah rencana pernikahan mereka.
SK Ditolak Keluarga Dijauhi Anak
Gara-gara ini, keluarga menolak menerima SK, bahkan anak-anaknya juga menjauh setahun belakangan.
"Saya baru sadar selama ini saya salah ngikuti dia," lanjut SK.
Merasa dikhianati, SK mendatangi Polsek Sukolilo tapi Ipda GT malah menendang dan mempermalukannya di depan khalayak.
Saat itu, Ipda GT menyuruh temannya dan memaksa SK masuk ke ruangan.
"Saya ditendang, ditarik sampai jilbab saya lepas. Saya dibilang orang gila," cerita SK.
SK pun melaporkan Ipda GT ke propam Polrestabes Surabaya atas dugaan perzinaan dengan nomor laporan STPL/7/X/2019/Provost.
Laporan yang sama SK buat di Polda Jatim atas perbuatan tak menyenangkan Ipda GT setelah menendang dan mempermalukannya di depan Mapolsek Sukolilo.
TONTON JUGA:
Kapolsek Sukolilo, Kompol Bunari, membenarkan Ipda GT pernah menjadi anggota PS Kanit Binmas Polsek Sukolilo Surabaya.
"Iya benar, yang bersangkutan PS Kanit Binmas," kata Bunari saat dihubungi Surya.co.id pada Kamis (14/11/2019).
Bunari menceritakan tindakan Ipda GT terhadap SK sudah selesai. Ganjarannya, Ipda GT dibawa ke Mapolrestabes Surabaya dalam rangka pembinaan.
"Dulu memang pernah didatangi sama perempuan. Di depan Polsek sambil marah-marah. Itu sudah di Polrestabes sekarang mas. Provos," beber Bunari. (Surya)