Kesaksian Penggali Kubur Bocah Dipasung Tewas Terbakar: Makamnya di Sisi Sang Ibu
Tanpa nisan, begitulah makam ZKA, bocah dipasung tewas terbakar di rumah kontrakannya pada Minggu (17/11/2019).
Editor: Sanusi
Sebagai tetangga Ervin (38) kerap melihat ZKA berlarian keluar rumah. Tak sekali dua ia membawa ZKA pulang jika main jauh sampai jalan raya.
"Sering keluar, ke jalan raya gitu. Saya bawa balik ke rumahnya," ujar Ervin.
Sopir ojek online itu sudah mengetahui perilaku anak tetangganya hiperaktif, sejak pertama kali tinggal di kontrakan deret.
Ia masih mengingat jelas ada bekas tali ikatan di kaki ZKA.
Dari dalam rumah kontrakan Suhin, Ervin sering mendengar ZKA berteriak. Ia menduga bocah itu lapar.
Warno (61), juru parkir di rumah makan pernah mendapati ZKA masuk ke sebuah minimarket dan mengacak-ngacak barang-barang di sana.
Kondisi ZKA Memprihatinkan saat Dievakuasi
Di pelataran rumah singgah Dinsos, ZKA mendapat kebebasannya: bisa berlarian ke sana-sini dengan pengawasan para relawan.
Tatapannya tak memberikan reaksi berlebihan ketika menaiki ayunan di taman rumah singgah pada Maret lalu.
Sesekali ia mengedarkan pandangannya ke beberapa orang di dekatnya.
Sejumlah koreng di kakinya mulai mengering. Ada juga luka di kepalanya, terlihat dari sela-sela rambutnya.
Ade, wanita relawan rumah singgah Dinsos Tangsel, menyodorkan roti bantal sekepalan tangan bayi dan langsung dilahap ZKA.
Roti tersebut ia masukkan utuh ke dalam mulut dan perlahan baru dikunyah.
"Sebelumnya juga dikasih makan nasi begitu, dimasukkan semua ke mulut," cerita Ade.