Fakta-fakta Kasus Siswa Tusuk Guru Karena Memendam Cinta, Jadi Kasus Langka di Bantul
Kasus Langka, Ini deretan fakta kasus siswa tusuk guru di Srandakan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dari kronologi, motif dan kondisi terkini.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Akibat dari peristiwa tersebut, WP mengalami luka serius bahkan harus menjalani operasi.
"Lukanya dibagian abdomen atau perut, pendarahannya cukup hebat. Diperkirakan korban kehilangan darah hingga 3.000 cc," bag Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan menyampaikan kepada Tribunjogja.com.
Melihat kondisi korban yang kritis ini, tindakan operasi untuk menutup luka yang diderita korban langsung dilakukan.
"Saat ini kondisi korban sudah mulai membaik, sudah mulai bisa berkomunikasi," katanya.
Saat ini korban masih dalam perawatan intensif oleh tim dokter RSUP Dr Sardjito, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Memendam Cinta Tak Tersampaikan
Pelaku meninggalkan telepon genggam dan pisau bekas tusukan di kamar sang korban sehingga pihak kepolisian lebih mudah menemukan pelaku.
Saat ditemukan di rumahnya, pelaku tidak melawan dan mengakui semua perbuatannya.
"Saat ditangkap pelaku mengakui perbuatannya ia mengatakan 'iya saya yang menusuk' setelah kita interogasi," paparnya.
Ditanya mengenai alasan penusukan tersebut pelaku pun menepis jika sang guru telah mempermalukan atau bertindak kasar kepadanya.
"Ternyata sang pelaku itu mencintai korban, namun korban pun tidak merasa dicintai karena muridnya itu banyak sampai ratusan, kan janggal kan itu," tutur Kompol Muryanto.
Saat ditanya alasan membawa pisau dari rumah, pelaku pun tidak menjawab.
"Pelaku mengatakan jika ia berteman dengan akun facebook korban namun tidak pernah berkomunikasi jadi hanya menaksir dalam diam saja," tutur Muryanto.
Ia mengatakan jika tidak tahu persis bagaimana hubungan antara guru dan murid tersebut.