Kaki Bayi Berusia 3 Tahun Patah Kaki Diduga Dianiaya Ibu Kandungnya
Pihak kepolisian tidak akan turut campur untuk menangani tidak menerima laporan resmi dari saksi maupun keluarga
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Cahyo Wicaksono Putro
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Seorang bocah MD (3th), menjadi korban penganiayaan oleh ibu kandungnya sendiri ( MO ), saat ini dalam penanganan Rumah Aman di bawah asuhan Sri Utari, yang juga menjadi Tim Penanggulangan Kekerasan ( Tipeker ).
Saat ini korban ( MD ) tengah menjalani perawatan jalan secara intensif di rumah, sembari menyembuhkan kakinya yang patah, akibat dianiaya oleh Ibu kandunganya yang mengalami depresi.
Meski diduga kuat perlakuan kasar terhadap MD dilakukan oleh ibu kandungnya, Polsek Samarinda Ulu mengaku, tidak akan turut campur lebih dalam, untuk menangani kasus tersebut.
Hal itu karena pihaknya tidak menerima laporan resmi dari saksi maupun keluarga.
Kapolsek Samarinda Ulu, Kompol Indra Wahyu Madjid melalui Kanit Reskrim Ipda M Ridwan mengatakan, saat itu dirinya menerima telpon dari ibu Sri Utari selaku pengelola Rumah Aman.
Baca: Kisah Siswi SMP Kabur ke Kontrakan Pacarnya, Ibunya Dibuat Kebingungan : Saya Engga Bisa Tidur
Dalam percakapannya dengan Ibu Utari, tercetus dugaan telah terjadi tindak penganiyaan terhadap MD, yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.
"Dari informasi itu, kami tindaklanjuti dengan memanggil kedua orangtua MD. Namun keduanya tidak mengakui jika telah menganiaya MD." kata Ridwan, Sabtu (23/11/2019).
Namun cukup disesalkan, pengakuan ini tidak disertai dengan adanya saksi, yang melihat langsung penganiayaan terhadap MD, yang diduga dilakukan oleh kedua orang tuanya.
"Sementara dari pengakuan suaminya, kondisi fisik MD, ada memar merah di sekitar mulut MD, diakibakan si anak meminum teh yang masih panas dari gelas," terang Ridwan.
Sementara untuk luka patah di kaki kanan yang dialami MD, Ridwan menyebut bahwa itu adalah luka baru.
Baca: Pasutri Ini Paksa Anaknya Mengemis, Kalau Sehari Tak Dapat Uang Rp 100 Ribu Maka Akan Disiksa
Namun demikian, lagi-lagi itu belum bisa dibuktikan, apalagi jika kedua orangtuanya adalah pelaku penganiayaan.
Tanpa dapat memberikan tuduhan, pihak berwenang hanya dapat menyimpulkan, bahwa penyebab luka patah dikaki, bisa saja diakibatkan saat si anak jatuh dan lainnya.
Bahkan setelah menjalani pemeriksaan psikologis, ibu MD dipastikan alami gangguan jiwa/depresi.