Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta-fakta Siswa MTs Tewas Setelah Perutnya Ditendang Oleh Pelatih Pencak Silatnya

Nasib tragis dialami pesilat cilik berusia 13 tahun berinisial MA asal Desa Saren, Kecamatan Kalijambe, Sragen.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Fakta-fakta Siswa MTs Tewas Setelah Perutnya Ditendang Oleh Pelatih Pencak Silatnya
Istimewa
Ilustrasi: Pertandingan pencak silat 

TRIBUNNEWS,COM, SRAGEN – Nasib tragis dialami pesilat cilik berusia 13 tahun berinisial MA asal Desa Saren, Kecamatan Kalijambe, Sragen.

MA tewas tewas saat latihan rutin perguruan pencak silat Persatuan Setia Hati Terate (PSHT) di Dukuh Ngrendeng RT 22, Desa Kaloran, Kecamatan Gemolong, Sragen, Minggu (24/11/2019) pukul 23.00 WIB.

Siswa MTS itu tewas diduga karena mendapatkan latihan fisik dan tendangan dari seniornya berinisial FAS (16) asal Dusun Donoyudan, Kalijambe, Sragen.

Berikut fakta-fakta yang terungkap dalam kasus ini:

1. Uji kekuatan perut

Plt Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Suharno mewakili Kapolres Sragen, AKBP Yimmy Kurniawan mengungkapkan, insiden itu terjadi pada Minggu (24/11/2019) malam.

Suharno menjelaskan, kejadian berawal saat korban MAM, warga Dukuh Blumbang, Desa Saren, Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah (Jateng), mengikuti latihan bersama dengan 20 temannya di Desa Ngrendeng, Kaloran, Gemolong, Sragen, Minggu malam.

Baca: Aula SMKN 1 Miri Sragen Roboh Timpa Puluhan Siswa, Mantan Kepala Sekolah: Maafkan Anak-anakku

Baca: Indonesia Darurat Sekolah Rusak, Syaiful Huda Desak Kemendikbud Sensus Nasional Gedung Sekolah

Baca: Terkena PHK Massal Warga Sragen Ini Jual Soto Murah Rp 1.000, Sempat Dicibir Soal Rasanya

Berita Rekomendasi

Saat itu, korban yang sedang posisi kuda-kuda diberikan tendangan oleh seniornya ke arah perut satu kali.

Akibat tendangan itu, korban pun jatuh ke belakang dan mengalami kejang-kejang.

Melihat korban yang kejang-kejang, sambungnya, FA pun langsung menolongnya dengan cara mengurut perutnya, namun tidak membuahkan hasil hingga korban dibawa ke bidan.

2. Dilarikan ke rumah sakit

Korban yang sudah dalam keadaan tidak sadar kemudian dirujuk ke RSU Islam Yakssi Gemolong.

Sampai di rumah sakit korban diberikan pertolongan pertama oleh dokter dengan menggunakan alat pacu jantung, namun nyawa korban tidak tertolong dan meninggal dunia.

Informasi yang diterima TribunSolo.com, korban meninggal dunia pukul 23.00 Wib.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas