Uang Dana Desa Rp 320 Juta Digondol Maling, Begini Kronologi Kejadiannya
Polisi menduga pelaku pencurian Dana Desa Gunung Megang Muaraenim lebih dari dua orang.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Sumsel Ika Anggraeni
TRIBUNNEWS.COM, MUARAENIM - Uang dana desa Gunung Megang Dalam Muara Enim sebesar Rp 320 juta raib digondol maling.
Saat itu uang dana desa itu dibawa oleh Kepala Desa Gunung Megang Dalam.
Peristiwa ini membuat heboh lantaran bandit beraksi di pinggir jalan.
Polisi menduga pelaku pencurian Dana Desa Gunung Megang Muaraenim lebih dari dua orang.
Kapolres Muaraenim, AKBP Afner Juwono melalui Kapolsek Gunung Megang, AKP Feryanto saat dikonfirmasi,Jumat (29/11/2019) membenarkan kejadian itu.
"Kalau berdasarkan keterangan korban dan saksi, pelaku berjumlah dua orang, namun tidak menutup kemungkinan jumlahnya lebih dari dua orang,"
"Saat ini kita masih terus melakukan penyelidikan dan pengembangan untuk mengejar pelaku," katanya.
Dijelaskan Feryanto, diduga korban telah diintai dan diikuti oleh pelaku sejak keluar dari Bank Sumsel Babel, tempat korban mengambil dana desa tersebut.
Diduga pelaku melakukan gembos ban mobil korban terlebih dahulu.
Baca: Mabes Polri: Dugaan Penyalahgunaan Dana Desa di Papua Masih Bersifat Indikasi
Mobilnya ia parkirkan di halaman Parkir Bank Muamalat yang bersebelahan dengan Bank Sumsel Babel Cabang Muaraenim.
Setelah mengambil dana desa, korban rencananya langsung pulang ke Gunung Megang.
Namun sesampai di jembatan Enim I, korban merasakan bahwa ban mobil korban di bagian belakang kiri pecah.
Korban yang mengetahui bahwa ban mobil korban kempes kemudian berhenti dan mengganti ban mobilnya di depan terminal kota Muaraenim yang posisinya saat itu sedang ramai.
Diduga keramaian itu mengurungkan niat pelaku untuk mengeksekusinya di depan terminal.
Kemudian lanjutnya setelah mengganti ban mobilnya korban yang saat itu ditemani oleh Kasi Keuangan yang sekaligus merangkap bendahara, Fauko Rahmad tersebut melanjutkan perjalanan menuju Desa Gunung Megang.
Baca: Senator NTT: Desa Adat Harus Dapat Dana Desa
Mereka kemudian setop di depan Toko Bangunan milik Riskon yang berlokasi di desa Gunung Megang Dalam.
"Tidak menutup kemungkinan, korban sudah diintai dan diikuti oleh pelaku,dan saat korban dan Bendahara desa stop dan keduanya turun karena mau membayar utang alias bon desa di toko bangunan tersebut," kata Kapolsek.
Sementara posisi uang masih di dalam mobil yang dalam keadaan terkunci,
Tiba-tiba dari arah mobil terdengar suara alarm berbunyi dan ternyata ada dua orang yang merusak kunci mobil yang diduga menggunakan kunci T sehingga menyebabkan alarm mobil berbunyi,
Dengan secepat kilat pelaku mengambil uang dan melarikan diri ke arah palembang dengan menggunakan sepeda motor matic.
Ia juga mengatakan terkait kasus tersebut saat ini, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi baik dari pihak pemerintah desa maupun saksi-saksi di lapangan.
Polisi telah mengamankan handphone kepala desa maupun bendahara desa yang saat itu bersama mengambil uang tersebut di BSB Muaraenim.
Kemudian ada juga barang bukti lainnya yakni paku yang di tertancap di ban mobil korban.
"Sebenarnya pak kadesnya juga sedang sakit, katanya kemarin rencananya setelah mengambil uang tersebut, ia akan berangkat ke palembang karena akan menjalani operasi, dan kemungkinan sekarang pak kadesnya sudah berangkat ke Palembang," jelasnya.
Feryanto juga mengatakan cara pelaku beraksi, para pelaku sudah profesional.
"Pada saat kejadian menurut keterangan korban dan saksi pelaku yang satu menggunakan helm sementara yang satunya tidak menggunakan helm namun menggunakan masker untuk menutupi wajahnya,
"Dan hingga kini kita masih mendalami apakah mereka benar-benar hanya berdua, atau ada komplotan,dan dugaan kita juga kalau pelaku berasal dari luar kota Muaraenim,tapi apapun itu kita akan terus lakukan pendalaman hingga para pelaku berhasil kita bekuk," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Rusak Pintu Mobil Kades, Ini Kronologi Dana Desa Rp 320 Juta di Muara Enim Digondol Bandit