Harga Tiket Pesawat Mahal, Jalan Tol Sudah Jadi, Angkutan Darat di Sumatera Kembali Semarak
Para pengusaha transportasi di darat khususnya di Sumatera kini semakin semringah setelah dioperasikannya sejumlah jalan tol.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Para pengusaha transportasi di darat khususnya di Sumatera kini semakin semringah setelah dioperasikannya sejumlah jalan tol.
Mereka berharap keuntungan kembali diperoleh, setelah selama belasan tahun bisnis mereka terpuruk akibat tarif murah pesawat.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) bidang Angkutan Orang, Putra Sejahtera Kurnia Lesani Adnan mengatakan, saat ini ada harapan cerah bagi usaha angkutan darat.
Menurutnya, setelah harga tiket pesawat mulai kembali mahal dan tak terjangkau, masyarakat kembali mulai melirik angkutan darat, terutama untuk rute Jawa-Sumatera dan antara kota di Sumatera.
Ditambah lagi saat ini setelah beroperasinya jalan tol sehingga perjalanan antar kota dan Provinsi di Sumatera sudah semakin singkat saja.
Baca: Ini Penjelasan Mengapa Harga Tiket Pesawat First Class Begitu Mahal
Baca: Pariwisata di Belitung Lesu Gara-gara Harga Tiket Pesawat Naik
Baca: Naik Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya, Penumpang Harus Bayar Rp 400 Ribuan
"Tahun ini saja sudah ada pertumbuhan poenumpang hingga 6-7 persen," kata Sani, panggilan akrab Putra Sejahtera Kurnia Lesani Adnanakhir pekan lalu.
Sani juga mengatakan, cerahnya prospek angkutan darat ini diiringi dengan munculnya sejumlah perusahaan otobus (PO) di Sumatera.
"Di Padang saya dengar ada lagi PO-PO yang sudah mulai muncul. Itu pertanda baik bagi usaha transportasi darat," ujarSani yang juga Dirut PO Siliwangi Antar Nusa (SAN).
Meski demikian, jelasnya, agar PO bisa tetap bertahan pada zaman sekarang, para pengusaha harus mengubah mindset mereka sebagai pelayan masyarakat yang melayani dengan keamanan, keselamatan dan kenyamanan yang maksimal.
"Penumpang harus benar-benar diservis senyaman mungkin agar tidak kabur jadi pelanggan PO lain atau moda angkutan yang lain," ujarnya.
Sani juga memprediksi pada tahun depan, pertumbuhan bisnis angkutan orang di darat ini bakalan naik 15 persen hingga 20 persen.
"Tapi ya itu, tergantung dari bagaimana cara mereka melayani para penumpang," ujarnya.