Tiga Pekan Sebelum Tewas Dibunuh, Pagar Rumah Hakim Jamaluddin Ditabrak Mobil Orang Tak Dikenal
Menurut pengakuan istri almarhum, Zuraida Hanum, pagar depan rumahnya sempat ditabrak sebuah mobil orang tidak dikenal (OTK).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Serambi, Rizwan
TRIBUNNEWS.COM, SUKA MAKMUE - Keluarga Hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin yang meninggal dalam mobil mewah Toyota Land Cruiser (LC) Prado BK 77 HD warna hitam, Jumat (29/11/2019) sekitar pukul 13.00 WIB, sempat mendapat teror dari orang yang tidak dikenal.
Menurut pengakuan istri almarhum, Zuraida Hanum (42) teror itu terjadi sekitar tiga pekan lalu sebelum Jamaluddin ditemukan meninggal.
Kejadian itu berupa pagar depan rumahnya sempat ditabrak sebuah mobil orang tidak dikenal (OTK).
"Namun penabrak itu tidak diketahui. Dampak pagar rumah ditabrak menjadi rusak dan harus diperbaiki," kata Zuraida dalam wawancara dengan sejumlah wartawan di kediamannya di rumah duka di Nagan Raya setelah prosesi pemakaman suaminya, Sabtu (30/11/2019) petang.
Peristiwa pagar rumah ditabrak itu terjadi sekira pukul 07.00 WIB.
Saat itu suami serta dirinya dan anak-anak masih di rumah karena belum ke tempat kerja dan sekolah.
Bahkan peristiwa itu juga membuat tetangga terkejut karena suara cukup keras terdengar.
"Meski itu tidak ada kaitan dengan peristiwa ini, tapi kami melihat itu tidak wajar," ujar Zuraida.
Seperti diketahui, Jamaluddin, hakim PN Medan Jamaluddin diduga menjadi korban pembunuhan.
Jasadnya ditemukan meninggal dunia di dalam sebuah mobil Toyota Land Cruiser (LC) Prado BK 77 HD warna hitam, Jumat (29/11/2019) sekitar pukul 13.00 WIB.
Baca: Misteri Tewasnya Hakim Jamaluddin Dalam Mobil di Kebun Sawit, Muncul Dugaan Dibunuh Orang Dekat
Baca: Kapolda Sumut: Pelaku Pembunuhan Hakim Jamaluddin Tidak Jauh
Korban ditemukan warga di sebuah jurang yang berada di areal kebun sawit warga di Dusun II ,Namo Rambe, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang.
Korban terbujur kaku di bagian kursi tengah mobil.
Setelah dilakukan serangkaian olah tempat kejadian perkara (TKP), korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi.