6 Fakta Temuan Mayat Balita Tanpa Kepala di Samarinda, Dikira Biawak hingga Pencarian Anggota Tubuh
6 Fakta Mayat Balita Tanpa Kepala di Samarinda, Sempat Dikira Biawak hingga Keluarga Tolak Autopsi
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Ifa Nabila
Kendati demikian, organ tubuh bisa saja lepas dari tubuh saat berada di air, namun karena ada faktor lain.
Misalnya seperti diserang hewan buas, tindakan kriminalitas, serta karena salah satu organ tubuh tersangkut ketika arus air sangat deras.
"Kalau tidak karena faktor-faktor tersebut, bagian tubuh harusnya tetap utuh dan terhubung dengan kerangka," tegas Dede.
Ditanya apakah bakal melakukan pencarian terhadap sisa tubuh korban, Dede menegaskan bahwa pihaknya tidak dapat melakukan pencarian itu.
Hal itu dikarenakan jasad korban sudah ditemukan, serta tidak ada kejelasan mengenai penyebab korban bisa sampai berada di sungai.
"Basarnas hanya lakukan pencarian terhadap orang hilang, kalau kasus seperti ini tidak bisa kita lakukan.
Terlebih kita belum ketahui secara pasti penyebab awalnya, untuk sementara ini kita monitor saja," pungkasnya.
6. Keluarga Yusuf Tolak Autopsi
Lukman, paman Yusuf menuturkan, awal mulanya pihak keluarga mengetahui adanya penemuan jasad balita dari media sosial.
Saat itu pihak keluarga masih belum yakin jika jasad tersebut merupakan anggota keluarganya.
Berdasarkan dari pakaian yang ditemukan bersama jasad, sama dengan pakaian yang terakhir kali dikenakan oleh Yusuf sebelum dikabarkan menghilang pihak keluarga semakin yakin.
Lukman, paman korban menuturkan, sejak kejadian hilangnya Yusuf, berbagai informasi diterima oleh pihaknya.
Kabar mengenai Yusuf ditemukan kerap diterima oleh pihaknya, namun tidak ada satupun kabar tersebut yang benar.
Akhirnya, Minggu (8/12/2019) kemarin pihaknya mendapatkan kabar mengenai adanya penemunan jasad balita.
Kepolisian dan relawan yang memberitahukan mengenai penemuan itu, membuat pihaknya langsung bergegas mendatangi lokasi yang dimaksud.
"Sore tadi bisa kami pastikan ini adalah Yusuf keponakan saya, sudah 100 persen. Ini didasari dari baju dan celananya," tutur Lukman, Minggu (8/12/2019).
Ia membenarkan mengenai kondisi jasad, tidak terdapat kepala, kaki patah, serta mata kakinya hilang.
Namun demikian, pihaknya menolak untuk dilakukan autopsi dan malam ini juga akan dilangsungkan proses pemakaman.
"Malam ini kita makamkan, kita tidak lakukan autopsi karena jasad ini sudah terlalu lama di luar," imbuh Lukman.
Sementara itu, sekitar pukul 20.45 Wita, jenazah akhirnya dibawa ke rumah duka guna proses pemakaman.
Sedangkan Kepolisian hingga saat ini masih terus melakukan proses penyelidikan terhadap kasus penemuan jasad balita tanpa kepala tersebut.
(Tribunnews.com/Bunga)(TribunKaltim.co/Christoper Desmawangga/Nevrianto)