Atap Ruang Kelas dan Kantor Guru SD di Solo Ambruk Malam Hari, Tidak Ada Korban
Diduga struktur bangunan tidak kuat, atap tiga ruang kelas dan satu ruang guru SD Negeri Slembaran No 100 Serengan, Solo, Jawa Tengah ambruk.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Kepala SMK Negeri 1 Miri, Sarno mengungkapkan bangunan yang disebut Green Hall merupakan aula terbuka tanpa dinding yang biasa digunakan untuk acara pertemuan.
Bangunan tersebut dibangun pada 2015.
Sarno menyebut tidak ada tanda-tanda kerusakan bangunan sebelum.
"Tidak ada kerusakan," sebutnya.
Sementara itu dirinya mengaku sudah dihubungi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk dimintai laporan.
"Pak Gubernur meminta laporan saya mengenai fungsi bangunan, foto sebelum roboh, dan daftar siswa yang menjadi korban," ucapnya.
Detail bangunan :
- Limasan
- Ukuran 12x24 meter
- Tanpa dinding beton
- Bahan material kayu
- Lantai keramik
Bangunan ini biasa digunakan sebagai lokasi pertemuan wali murid, sosialisasi, maupun kegiatan para siswa.
Lokasi bangunan tersebut berada di bagian belakang sekolah dan berbatasan dengan sawah yang ada di sisi timur.
Sebelumnya, video robohnya bangunan di SMKN 1 Miri, Sragen viral di media sosial.
Terlihat para siswa berhamburan menyelamatkan rekannya di antara reruntuhan puing-puing.
Tampak pula suasana kepanikan para siswa SMKN 1 Miri, Sragen, Jawa Tengah.
Terdengat pula suara para siswa yang bergotong-royong membongkar puing-puing atap sekolah.
Meski hujan masih turun sangat deras disertai angin kencang, tapi beberapa siswa masih terus berusaha mencari rekan mereka.
Melansir dari video yang diunggah oleh akun Instagram @icws_infocegatanwilayahsragen, tampak bangunan sekolah sudah rata dengan tanah.
(TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang Putranto) (Tribunsolo.com/Ryantono Puji Santoso) (Kompas.com/Kontributor Solo, Labib Zamani)