Siswi SMA Tewas Dibantai Gami Karena Melawan Saat Akan Dirudapaksa di Semak-semak
Kapolres Nias Selatan (Nisel), AKBP I Gede Nakti Widhiarta mengatakan siswi SMA itu dibantai oleh pelaku karena melawan saat akan dirudapaksa
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Polisi akhirnya berhasil mengungkap alasan pelaku Tolonasokhi Halawa alias Gami (27) tega menghabisi nyawa korban Terimakasih Laia (17) di dekat pohon bambu, tidak jauh dari rumahnya, Jumat (29/11/2019) lalu.
Tersangka Tolonasokhi ditangkap di Desa Hilizoroilawa, Kecamatan Mazono, Kabupaten Nias Selatan oleh Tim Satreskrim, Polres Nias, pada Minggu (8/12/2019) pagi.
Kapolres Nias Selatan (Nisel), AKBP I Gede Nakti Widhiarta mengatakan siswi SMA itu dibantai oleh pelaku karena melawan saat akan dirudapaksa di semak-semak.
Pada 29 November 2019 sekitar pukul 19.00 WIB, tersangka Gami melintas berjalan kaki di jalan setapak tepatnya di Dusun IV Khou-khou Desa Hiliwaebu, Kecamatan Susua untuk pulang.
Tersangka akan pulang menuju ke arah gubuk miliknya di Desa Hilimbaruzo, Kecamatan Aramo dan pada saat yang bersamaan korban melintas dengan berjalan kaki di jalan tersebut untuk pulang kerumahnya.
Tersangka tak memiliki pekerjaan tetap, sehari-harinya dia bekerja mencari buah pinang.
Status tersangka juga belum menikah dan dia hanya tinggal seorang diri di tengah hutan.
"Saat berpapasan korban menegur tersangka dengan mengucapkan Ayok Bang. Kemudian tersangka berbalik badan dan mengikuti korban dari belakang," kata Nakti via telepon seluler, Selasa (10/12/2019) malam.
"Tersangka langsung memeluk korban dari belakang dan memeras kedua payudara korban menggunakan kedua tangan sambil menarik paksa korban ke arah semak-semak," sambungnya.
Dijelaskan Nakti perbuatan yang dilakukan pelaku mendapat perlawanan dari korban.
Terimakasih Laia melakukan perlawanan dengan cara menendang perut tersangka dengan kaki kanan sehingga pelukan tersangka terlepas dan tas korban terjatuh.
Korban kemudian berbalik arah dan melakukan perlawanan dengan cara mencakar bahu sebelah kiri tersangka sambil berteriak-teriak "hey Ama Fendi, hey Ama Fendi" untuk memanggil seorang laki-laki yang gubuknya berdekatan dengan tempat kejadian tersebut.
Baca: TT Rudapaksa Anaknya Saat Istri ke Sawah, Kini Sang Putri Hamil 6 Bulan
Baca: Suami Pergi Kerja, Wanita Ini Kedatangan Tamu Tak Diundang Lewat Jendela, Perbuatannya Tak Senonoh
Baca: Purwanto Sering Nonton Film Asusila dan melakukan Kekerasan Sebelum Merudapaksa Putrinya
Baca: Sepulang Sekolah Siswi SMA Ditemukan Tewas Mengenaskan, Polisi Tak Cuma Temukan Tanda Kekerasan
Melihat korban yang mulai panik dengan gerak-gerik yang dilakukan.
Pelaku Tolonasokhi kemudian berusaha merayu untuk menenangkan korban.