Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekdes Keliki Tewas Kecelakaan Saat Pimpin Gotong-royong Bersihkan Sungai

Widnyana mendapatkan tugas untuk gotong-royong membersihkan sungai bersama sejumlah prajuru banjar setempat

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Sekdes Keliki Tewas Kecelakaan Saat Pimpin Gotong-royong Bersihkan Sungai
TRIBUN BALI/I WAYAN ERI GUNARTA
Suasana Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang merenggut nyawa Sekdes Keliki, I Nyoman Widnyana (32), Gianyar, Bali, Jumat (13/12/2019) 

“Senin kami akan konsultasi dengan BPJS Ketenagakerjaan, apakah dapat atau tidak, kami akan upayakan,” ujarnya.

Keluarga Sekdes Keliki, I Nyoman Widnyana (32), menceritakan bahwa sebelum meninggal akibat kecelakaan di depan Kantor Desa Keliki, Widnyana sempat melakukan hal yang tidak biasa.

Sebelum berangkat kerja pukul 07.00 Wita, ia mengajak anak-anaknya bermain di kamar, dan mereka sempat kembali tertidur.

“Biasanya sebelum berangkat ke kantor, mendiang langsung ke sawah. Pagi tadi tumben ngajak anak-anak bermain di kamar, dan mereka sempat kembali tidur. Ini hal yang tidak biasa dilakukannya,” ujar keluarga korban, I Made Warsa Purba.

Pihaknya tak menyangka bahwa itu merupakan saat-saat terakhir korban bersama anak-anaknya.

“Setelah itu, mendiang langsung ke kantor. Dan kami sama sekali tak menyangka, itu adalah terakhir kalinya bersamain sama anak-anak,” ujar Warsa.

Istri (alm)  Sekdes Keliki, Tegalalang, I Nyoman Widnyana, Ni Made Deniati menangis sesenggukan di pelukan keluarganya, Jumat (13/12/2019) sore.

Berita Rekomendasi

Saat itu, ia baru saja mengantarkan jenazah suaminya ke kuburan setempat.

Korban dikebumikan menggunakan sistem adat setempat yakni mekingsan ring pertiwi.

Warsapurba saat ditemui di rumah duka, di Banjar Salak, Desa Keliki Tegalalang, mengatakan korban meninggalkan dua anak yang masih kecil.

Satunya baru duduk di bangku kelas I sekolah dasar (SD), sementara yang masih kecil baru berumur tiga tahun.

“Anak-anaknya masih kecil sekali, tapi sudah ditinggalkan,” ujarnya sedih.

Saat ini, anak-anak tersebut pun harus berjuang dengan sang ibu, yang kesehariannya bekerja sebagai pedagang.

“Istrinya jualan di warung, biasanya yang jadi tulang punggung keluarga adalah almarhum,” ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas