Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu Tiri di Lampung Bakar Tangan Anak di Kompor, Pengamat: Ada Apa dengan Orang Tua Zaman Sekarang?

Ibu tiri nekat siksa hingga bakar tangan anak karena dapat KDRT dari suaminya, pengamat sebut banyak orang tua lupa perannya.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Ibu Tiri di Lampung Bakar Tangan Anak di Kompor, Pengamat: Ada Apa dengan Orang Tua Zaman Sekarang?
YouTube Official NET News
Tangan AM yang terkena luka bakar serius akibat disiksa ibu tiri. 

AM hidup dengan ayah kandung dan ibu tirinya, Putri, lantaran ibu kandungnya sudah meninggal dunia sejak 2014 silam.

Dikutip Tribunnews.com dari unggahan kanal YouTube Official NET News, Jumat (13/12/2019), ayah AM adalah seorang nelayan.

Lantaran profesinya itu, ayah AM jarang pulang ke rumah.

Sekalinya pulang ke rumah,ayah AM kerap cekcok dengan Putri hingga AM turut menjadi korban.

Puncak kejadiannya pada 20 November 2019 lalu. ketika Putri tersulut emosi dan nekat membakar tangan AM di atas kompor gas yang menyala.

Peristiwa itu berlangsung di rumah mereka yang terletak di Desa Sukajaya, Lempasing, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Akibat kejadian itu, AM mengalami luka bakar yang serius di telapak tangan kanannya.

Berita Rekomendasi

Untungnya, luka tersebut diketahui oleh saudara AM.

Tak hanya kejadian pembakaran itu, peristiwa penyiksaan lain yang dilakukan Putri terhadap AM juga terungkap.

Bocah AM di Lampung yang tangannya dibakar ibu tiri. AM kini dirawat sang bibi, Rosita.
Bocah AM di Lampung yang tangannya dibakar ibu tiri. AM kini dirawat sang bibi, Rosita. (YouTube Official NET News)

Bibi AM, Rosita, mendengar dari para tetangga bahwa bocah itu memang kerap disiksa sang ibu tiri.

Para tetangga sudah berusaha memberitahu kepada ayah AM namun tak digubris.

"Iya, sudah sering sekali tetangganya mengadu katanya, cuma enggak dapat respons apa-apa dari si bapaknya AM ini," ujar Rosita.

Penyiksaan yang dialami AM mulai dari dipukuli hingga kepala dibenturkan ke papan.

"Dia digebukin, katanya kakinya diinjak, kadang dipantekin sapu, kayu, perutnya diinjak-injak, kepala juga dijedotin kadang ke papan," ungkap Rosita.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas