Perut Kembung Bikin Anak Orangutan yang akan Diselundupkan ke Rusia Ogah Makan
Bonbon dirawat sejak 9 bulan lalu dan mengalami trauma, ketakutan karena sebelumnya dimasukkan ke dalam koper
Editor: Eko Sutriyanto
Selain trauma dan ketakutan, perut Bonbon kembung sehingga tidak mau makan.
"Yang dibutuhkan Bonbon sekarang ini, walaupun memang sudah baik, tapi kalau mau dilepasliarkan harus direhabilitasi dulu karena sudah jinak, sudah lama hidup dengan orang," ungkap drh Yohana.
Humas BKSDA Bali, Fathur Rohman mengatakan, Bonbon merupakan sitaan dari penegakan hukum di Bali. Ketika itu, ada koper yang masuk pemeriksaan X-Ray dan mencurigakan.
Petugas Avsec kemudian membuka koper tersebut dan ternyata berisi primata.
Baca: Startup Rusia Produksi Massal Robot Humanoid yang Bisa Mirip Kamu
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 6 December 1917 - Finlandia Menyatakan Merdeka dari Rusia
Baca: Bayi Ini Dibuang Ibunya Sendiri dan Disia-siakan, Siapa Sangka Kini Jadi Selebriti Cantik Ternama
"Kemudian pihak Avsec menghubungi BKSDA Bali untuk mengidentifikasinya," sebutnya.
Kasus penyelundupan orangutan tersebut sudah diproses dan memiliki kekuatan hukum tetap.
Pelaku penyelundupan, Zhestkov Andrei, warga negara Rusia, divonis penjara selama 1 tahun dan denda Rp 10 juta.
"Ini juga kenapa ditranslokasi ke Medan karena sudah uji DNA ke Puslit LIPI dan hasilnya Bonbon identik dengan orangutan sumatera. Kita kemudian koordinasi dengan BBKSDA Sumut untuk ditranslokasi ke sini," jelasnya.
Diketahui, orangutan Bonbon disita dari upaya penyelundupan dari Bandara I GUsti Ngurah Rai, Denpasar pada 22 Maret lalu oleh seorang pria berkewarganegaraan Rusia, Zhestkov Andrei.
Bonbon ditemukan dalam kondisi tidur di dalam koper.
Selain orangutan, petugas juga menemukan 2 ekor tokek dan 5 ekor kadal.
Satwa-satwa tersebut akan diselundupkan ke Vladivostok, Rusia. (mak/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul NNyaris Diselundupkan ke Rusia, Orangutan Bonbon Belum Mau Makan Akibat Perut Kembung