Tak Tahan Dengar Anaknya Rewel Mencari sang Ibu, Ayah di Tangerang Tega Habisi Buah Hatinya Sendiri
Seorang ayah di Tangerang tega menghabisi nyawa sang buah hati karena tak tahan mendengarnya rewel mencari ibunya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Tak tahan mendengar anaknya rewel mencari sang ibu, ayah di Tangerang tega menghabisi nyawa buah hatinya sendiri.
AC, balita berusia empat tahun, ditemukan tewas di dalam kontrakan orang tuanya di kawasan Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
Ia tewas akibat perbuatan kejam sang ayah, Ardiansyah.
Jasad balita malang ini pertama kali ditemukan sang kakek, Mamat, pada Senin (16/12/2019) pagi pukul 07.30 WIB.
Dikutip Tribunnews dari Tribun Jakarta, kedatangan Mamat ke kontrakan karena Ardiansyah, yang merupakan menantunya, menelepon.
"Pak datang ke kontrakan, saya bunuh diri," ujar Kasubbag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim, menirukan ucapan Ardiansyah berdasarkan keterangan Mamat, Senin.
Mendengar perkataan Ardiansyah, Mamat yang tempat tinggalnya berdekatan, langsung bergegas ke kontrakan.
Karena menemukan pintu dalam keadaan terkunci, Mamat pun mendobrak masuk.
Saat itulah, ia menemukan AC sudah terbujur kaku, sementara Ardiansyah mengalami luka berat.
"Ternyata di dalam kontrakan, Mamat melihat AC sudah dalam keadaan meninggal."
"Sedangkan Ardiansyah mengalami luka berat," terang Rachim.
Mamat kemudian membawa Ardiansyah ke RSUD Kota Tangerang.
Sementara, jenazah AC dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang.
Saat berada di rumah sakit, Ardiansyah mengakui perbuatannya.
"Di rumah sakit tadi, ia mengakui perbuatannya membunuh anaknya," kata Kapolsek Neglasari, Kompol Manurung, Senin, dilansir Tribun Jakarta.
Ardiansyah kemudian memutuskan bunuh diri, menusuk perut dan lehernya sendiri menggunakan pisau usai membunuh AC.
"Pelaku berusaha untuk membunuh dirinya dengan cara menggorok lehernya sendiri dan menusuk perutnya sendiri dengan menggunakan sebilah pisau," ungkap Manurung.
Usut punya usut, Ardiansyah tega menghabisi nyawa AC karena merasa kesal mendengar anaknya yang terus menangis.
Terlebih saat itu sang istri, NV, tidak kunjung menjawab telepon dari Ardiansyah.
"Dia kesal anaknya enggak bisa diam dan nelepon istrinya enggak diangkat-angkat."
"Keduanya ini lagi proses cerai lagi nunggu sidang saja, jadi lagi pisah," tutur Manurung.
Ardiansyah dan NV diketahui tengah berkonflik.
Keduanya sedang menjalani proses perceraian dan menunggu sidang.
Selama bertengkar, AC tinggal bersama sang ayah di kontrakan.
Sementara NV memilih pulang ke rumah orang tuanya.
Hingga saat ini, pelaku belum bisa diperiksa lebih lanjut lantaran alasan kesehatan.
Pelaku dikenal tertutup
Mengutip Tribun Jakarta, Ardiansyah dikenal tertutup oleh tetangga sekitarnya.
Halim (35), tetangga pelaku, mengatakan Ardiansyah beserta anak dan istrinya sudah tinggal di kontrakan di kawasan Kelurahan Kedaung Wetan selama satu tahun.
Ia juga menyebutkan pintu kontrakan Ardiansyah dan keluarga kecilnya itu selalu tertutup.
"Dia (Ardiansyah) memang tinggal sama istri dan anaknya, tapi semuanya tertutup baik suaminya atau istrinya."
"Jadi kurang paham juga kesehariannya sama orangnya kayak gimana," terang Halim, Senin.
Tak hanya itu, Halim juga mengungkapkan Ardiansyah dan NV selalu pulang larut malam.
Keduanya juga tidak pernah terlihat berbincang bersama tetangga lainnya.
"Kayak pendiam ya, kalau enggak disapa ya diam saja enggak tahu deh pura-pura enggak lihat atau bagaimana," tandas Halim.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun Jakarta/Ega Alfreda/Siri Nawiroh)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.