30 Butir Telur Ular Kobra Ditemukan di Ladang Kawasan Baturiti Bali, Warga Diimbau Waspada
Warga di Banjar Munduk Lumbang, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, digemparkan dengan penemuan sejumlah telur yang diduga telur ular king cobra.
Editor: Dewi Agustina
Jika warga ke ladang agar selalu waspada dan gunakan sepatu lebih tinggi seperti sepatu boots untuk mengantisipasi adanya serangan ular.
"Kami sudah mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada, terutama warga yang kerap melakukan aktivitas di ladang," imbaunya.
Sementara itu, Camat Baturiti, I Wayan Adi Astrawan juga menekankan hal senada kepada seluruh masyarakat Baturiti agar tetap hati-hati dan waspada saat ke ladang.
Diharapkan, bagi masyarakat yang akan melakukan aktivitas ke ladang agar mengunakan sepatu yang lebih tinggi.
Baca: Hari Ini, Bali Animal Defender Ajak Terduga Pelaku Penggantung Kucing Bermediasi di Polda Bali
Baca: Fakta-fakta Kucing Digantung di Pohon, Pelaku Akhirnya Maaf hingga Respon Bali Animal Defender
"Informasinya benar ditemukan telur ular diduga king kobra. Hanya saja, ularnya belum ditemukan, walau sudah sama pawang ular mencarinya," katanya.
"Kami juga sudah imbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati hati jika bepergian ke tegalan. Selain itu, juga senantiasa memakai sepatu boots jika mau ke tegalan untuk menghindari gigitan ular," imbaunya.
31 Ekor Ular di Lipatan Karpet Masjid
Sebelumnya, sebanyak 31 ekor anak ular kobra Jawa ditemukan di Masjid At Taqwa di Perumahan Griya Adi, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo.
Menurut takmir masjid, Lanjar (47), anak ular sangat berbisa dan mematikan itu pertama kali ditemukan pada Sabtu (7/12/2019) lalu.
Dia menceritakan, saat itu ada beberapa jemaah hendak menunaikan salat Ashar, dia menemukan seekor anak ular kobra di tumpukan karpet yang berada di mimbar depan.
"Saat mau salat, di karpet dekat mimbar ditemukan satu ekor ular, pas kita cek di lipatan karpet yang lain ternyata ditemukan ular juga," ungkapnya saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (17/12/2019).
"Pada hari pertama ketemu 6 ekor ular kobra, tetapi semua terpaksa dileyapkan," katanya.
Menurutnya, ini merupakan kejadian pertama kali yang terjadi di lingkungan masjid yang berada di permukiman.
Karena semakin banyak ditemukan maka penanganan ular ini kemudian dibantu seorang anggota TNI dari Brigrif 6, Janu Wahyu yang juga anggota komunitas pencinta ular, Exalos Indonesia.