Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Muncul Isu Ada Zona Megathrust di Selat Makassar yang Picu Gempa Dahsyat, BMKG Beri Penjelasan

BMKG beri penjelasan terkait informasi viral yang menyebut adanya zona megathrust di Selat Makassar yang akan picu gempa mahadahsyat.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Muncul Isu Ada Zona Megathrust di Selat Makassar yang Picu Gempa Dahsyat, BMKG Beri Penjelasan
Grafis/Rahmandito Dwiatno
BMKG mencatat gempa 6.0 M mengguncang wilayah Nusa Dua, Bali, pada Selasa (16/7/2019). Gempa terjadi di kedalaman 68 km dan tak berpotensi tsunami. 

"Di selat Makassar tidak ada aktivitas penunjaman lempeng (pate subduction) tetapi yang ada adalah sumber gempa Makassar Strait Thrust yang artinya Sesar Naik Selat Makassar," terangnya.

Menurut Daryono, Sulawesi memang merupakan wilayah yang rawan gempa.

Pasalnya banyak terdapat sumber gempa di wilayah tersebut.

Ia juga menerangkan bahwa Pulau Sulawesi merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks.

Sulawesi disebut kawasan seismik aktif karena wilayah ini memiliki tingkat aktivitas gempa yang tinggi.

Sementara itu, Sulawesi disebut kawasan kompleks karena memiliki banyak sebaran sumber gempa dengan berbagai mekanisme.

Daryono menyampaikan, dalam buku 'Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia' tahun 2017 yang diterbitkan oleh Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN), wilayah Pulau Sulawesi memiliki 48 struktur sesar aktif dan satu zona Megathrust Sulawesi Utara.

Berita Rekomendasi

Di Sulawesi, zona megathrust ini berhadapan dengan wilayah pesisir pantai utara Sulawesi Utara, Gorontalo, dan sebagian Sulawesi Tengah bagian utara.

"Megathrust Sulawesi Utara merupakan sumber gempa yang berpotensi memicu gempa kuat," kata Daryono.

Catatan sejarah gempa dan tsunami menunjukkan, sejak tahun 1800, sudah terjadi lebih dari 69 kali gempa merusak dan tsunami Pulau Sulawesi dan sekitarnya.

Menurut Daryono, peristiwa gempa yang merusak terjadi lebih dari 45 kali.

Sementara tsunami  terjadi lebih dari 24 kali.

"Sebagaian besar gempa dan tsunami di Sulawesi dipicu oleh aktivitas sesar aktif, bukan aktivitas zona megathrust," tegasnya.

Daryono menambahkan, dari sebanyak 24 kali tsunami di Sulawesi, yang dipicu oleh Megathrust Sulawesi Utara hanya 4 kali saja.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas