Zainul tak Menyangka Kepulangan Fuad Menjadi yang Terakhir Kali Sebelum Dia Terjun dari Jembatan
Mohammad Fuad Thoifi Ihsan (22) warga Desa Abir-abir RT 05/RW 03, Kecamatan Bungah, Gresik, nekat melompat dari atas jembatan Sembayat.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Mohammad Fuad Thoifi Ihsan (22) warga Desa Abir-abir RT 05/RW 03, Kecamatan Bungah, Gresik, nekat melompat dari atas jembatan Sembayat, Minggu (12/1/2020) pukul 17.25 WIB.
Paman korban, Mashuda mengatakan tidak mengira ponakannya itu nekat melompat. Padahal selama ini dia dikenal pendiam di dalam rumah.
"Sudah tiga hari ini dia mondok (Pondok Pesantren) sering ke sana sekarang. Iya lebih diam saja yang menurut saya agak aneh," kata dia.
Mashuda mengaku, korban selama ini belum mendapatkan pekerjaan.
Sejumlah lamaran telah disebar namun tak kunjung mendapat panggilan. Sehingga membuat keponakannya itu lebih sering menghabiskan waktu di pondok pesantren.
Kepala Desa Abar-abir, Farich membenarkan bahwa korban yang dikenal pendiam itu lebih sering ke pondok pesantren belakangan ini.
"Sering ke pondok pesantren di Abar-abir, Kecamatan Bungah," ucapnya di Mapolsek Bungah.
Kemarin, dia meninggalkan pondok pukul 11.00 WIB. Ponselnya sedang di-charge. Dia kembali ke rumahnya sebelum peristiwa bunuh diri.
Ayah korban, Zainul tidak menyangka kepulangan korban itu menjadi terakhir kalinya dia melihat wajah putra bungsunya.
Apalagi, korban sempat pamit untuk pergi ke rumah teman di Bungah.
"Saya larang, jangan pergi nak, jangan pergi nak, tetapi tetap pergi," kata dia.
Korban meninggalkan rumah pukul 16.30 WIB mengenakan sarung, pakaian berwarna merah dan peci.
Menggunakan sepeda motor Honda Supra W 6853 MH itu, korban bukan menuju ke Bungah, pemuda berusia 22 tahun ini ternyata ke Jembatan Sembayat, Manyar, lalu melompat dari atas jembatan.
Frustasi Belum Dapat Pekerjaan