Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prasasti Setinggi 1,5 Meter Sebutkan Kerajaan Keraton Agung Sejagat Kuasai Dunia, Ini Kata Empunya

Tulisan Jawa yang tertera pada batu memiliki arti sebuah pertanda bahwa ini adalah soko atau kaki atau tanda peradaban dimulai.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Prasasti Setinggi 1,5 Meter Sebutkan Kerajaan Keraton Agung Sejagat Kuasai Dunia, Ini Kata Empunya
asian culture
Batu yang diklaim sebagai prasasti Kerajaan Agung Sejagat 

Fungsinya batu adalah sebagai penanda atau prasasti.

Menurut Empu Wijoyo, tulisan Jawa yang tertera pada batu memiliki arti sebuah pertanda bahwa ini adalah soko atau kaki atau tanda peradaban dimulai.

"Kerajaan ini adalah kerajaan dengan sistem damai. Artinya tanpa perang, berkuasa, oleh karena itu ditandai dengan deklarasi perdamaian dunia," katanya.

Seperti halnya punggawa-punggawa lainnya, Wijoyo menjelaskan jika kekuasaan seluruh dunia berada di bawah naungan KAS.

"Negara-negara di dunia adalah fasal-fasal atau menjadi bagian dari kami.

Mataram itu di semua negara ada. Mataram maksudnya adalah nama 'Mata Rantai Manusia'. Di mana ada kehidupan di situ ada bumi," ujarnya.

Konteks yang dijelaskan oleh Wijoyo sama sekali tidak ada hubungannya dengan kerajaan Mataram.

BERITA TERKAIT

Dia sendiri hanyalah sebatas empu atau tukang, sehingga konsep itu sendiri berasal dari Sinuhun Totok Santoso Hadiningrat.

Pada batu itu terdapat pula logo ukiran simbol siang atau malam, hitam atau putih, atau juga sperma, yang melambangkan kehidupan.

Baca: Bikin Heboh, Lokasi Kerajaan Agung Sejagat langsung Jadi Tempat Wisata Dadakan

Baca: Polisi Turun Tangan Selidiki Motif Berdirinya Kerajaan Agung Sejagat

Ada pula gambar simbol dua macan sebagai simbol penjaga serta ukiran empat penjuru mata angin, dan logo kerajaan Majapahit.

Pada bagian bawah batu ada gambar baruna naga yang artinya lautan.

Dia sebelum ikut menjadi punggawa atau anggota KAS memang berprofesi sebagai tukang relief yang sering membuat pahatan.

"Saya kerja serabutan, tapi kanjeng Sinuhun yang meminta saya membuatkan ukiran ini sehingga saya membuat, soal design berasal dari Sinuhun itu sendiri," ungkapnya.

Dibungkus kain putih

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas