Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Antropolog Tanggapi Ide Licik Totok Santoso, Bangun Keraton Agung Sejagat Berkedok Penipuan

Antropolog menanggapi ide licik dari Totok Santoso terkait ide liciknya membangun Keraton Agung Sejagat yang sebenarnya berkedok penipuan.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Antropolog Tanggapi Ide Licik Totok Santoso, Bangun Keraton Agung Sejagat Berkedok Penipuan
Instagram @hrhtoto
Bagaimana masa lalu Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santoso Hadiningrat, sebelum ia membangun kerajaan di Purworejo? 

Nurhadi pun mengatakan umumnya mereka yang tergabung adalah orang-orang yang menghadapi persoalan di kehidupannya.

"Orang yang putus asa mudah digerakkan, mereka juga lebih mudah untuk dimanipulasi karena pemikiran mereka," ujarnya kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon.

Nurhadi juga menjelaskan, modus umum penipuan dari Totok.

"Jadi dia pernah berhasil melakukan suatu penipuan di tempat yang berbeda lalu lari, tetapi targetnya sama."

"Mungkin dia menulis di suatu postingan, dia bercerita atau dia berpidato dan orang-orang menjadi tertarik bergabung," tuturnya.

Sebagaimana diketahui Totok memang sudah pernah muncul di media pada 2016.

Dewan Wali Amanat Panitia Pembangunan Dunia Wilayah Nusantara Jogja DEC, Toto Santoso Hadiningrat, dalam konferensi pers yang diadakan di Ndalem Pujokusuman Keparakan Mergangsan Yogyakarta Jumat (11/3/2016).
Dewan Wali Amanat Panitia Pembangunan Dunia Wilayah Nusantara Jogja DEC, Toto Santoso Hadiningrat, dalam konferensi pers yang diadakan di Ndalem Pujokusuman Keparakan Mergangsan Yogyakarta Jumat (11/3/2016). (Tribun Jogja/Khaerur Reza)

Toto pernah diwawancarai Tribunnews terkait organisasi soial yang dia buat di Yogyakarta, Jogjakarta Development Committe (JOGJA-DEC).

Berita Rekomendasi

Warga sempat menduga JOGJA-DEC mirip dengan organisasi Gafatar, yang mendoktrin pengikutnya rela menyerahkan harta benda dengan suka rela untuk organisasi.

Saat itu, Toto menjelaskan tujuan JOGJA-DEC kepada Tribunnews, khususnya janji keuntungan uang dalam bentuk dollar kepada pengikutnya.

"Kami akan berikan uang pada anggota yang sudah terdaftar sebesar 100-200 dollar per bulan dalam bentuk dana kemanusiaan melalui koperasi yang akan kami bentuk," katanya saat itu.

Nurhadi yang juga menjabat sebagai Kaprodi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memberi apresiasi kepada polisi.

"Beruntung polisi bertindak dengan cepat dan berhasil menangkapnya."


"Kalau tidak mungkin dia akan lari kemudian membuat lagi modus yang sama di tempat berbeda," kata Nurhadi.

Aparat Kepolisian mengamankan pengikut Kerajaan Agung Sejagat yang dipimpin Totok Santosa Hadingrat dari Keraton Agung Sejagat yang berada di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (14/1/2020). Pimpinan kelompok tersebut Totok Santosa Hadingrat bersama istrinya telah diamankan aparta dari sore harinya karena dianggap meresahkan masyarakat. TRIBUN JATENG/PERMANA PUTERA SEJATI
Aparat Kepolisian mengamankan pengikut Kerajaan Agung Sejagat yang dipimpin Totok Santosa Hadingrat dari Keraton Agung Sejagat yang berada di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (14/1/2020). Pimpinan kelompok tersebut Totok Santosa Hadingrat bersama istrinya telah diamankan aparta dari sore harinya karena dianggap meresahkan masyarakat. TRIBUN JATENG/PERMANA PUTERA SEJATI (TRIBUN JATENG/PERMANA PUTERA SEJATI)

Sebelumnya diberitakan, publik dihebohkan dengan keberadaan Keraton Agung Sejagat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas