Terkait Korban Keraton Agung Sejagat, Ganjar Pranowo Sebut Ada 3 Motivasi yang Diinginkan
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebutkan tiga kemungkinan motivasi dari para pengikut Kerajaan Keraton Agung Sejagat yang juga menjadi korban.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Pravitri Retno W
Sehingga tidak melakukan pengkajian ulang terkait adanya kerajaan yang bernama Keraton Agung Sejagat.
Ganjar juga mengatakan seharusnya masyarakat dapat bertanya dengan instansi pemerintah terkait adanya kerajaan semacam itu.
"Tapi ini tentu karena literasinya rendah, karena tidak melakukan check dan recheck," jelas Ganjar.
"Tidak bertanya kepada kami mungkin pemerintah," lanjutnya.
Dikutip dari Kompas.com, kerajaan ini didirikan di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Purworejo.
Keraton ini dibuat oleh Totok dan Fanni yang diketahui bukan pasangan suami istri.
Totok dan Fanni menetapkan sendiri sebagai seorang raja dan ratu dari Keraton Agung Sejagat.
Diketahui juga untuk para pengikut dari kerajaan ini diwajibkan untuk menyetorkan sejumlah uang.
Jumlah uang bervariasi, antara Rp 3 juta hingga Rp 30 juta.
Penyerahan uang tersebut tergantung dari jabatan yang diinginkan.
Para pengikut tergiur dengan bujuk rayu Totok dan Fanni yang menyebutkan akan memberikan gaji dalam bentuk mata uang dolar.
Fakta lain yang ditemukan adalah atribut seragam yang dipakai oleh para pengikut Keraton Agung Sejagat merupakan hasil rancangan dari Fanni.
Ketika ditangkap oleh pihak kepolisian, Totok mengungkapkan mendapatkan wahyu dari leluhurnya.
Tidak hanya itu Totok juga mengaku dirinya menerima ilham untuk mendirikan Kerajaan Mataram dari Raja Sanjaya keturunan Raja Mataram.