Raja Keraton Agung Sejagat Disebut Pernah Jadi Gubernur Jenderal di Sunda Empire
Petinggi Sunda Empire, Ki Ageng Ranggasasana menyebutkan Toto Santoso pernah menjadi petinggi Sunda Nusantara, yakni sebagai Gubernur Jenderal.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Pravitri Retno W
Dikutip dari Kompas.com, Keraton Agung Sejagat didirikan di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Purworejo.
Keraton ini dibuat oleh Totok dan permaisurinya, Fanni Aminadia yang diketahui bukan pasangan suami istri.
Totok dan Fanni menetapkan sendiri sebagai seorang raja dan ratu dari Keraton Agung Sejagat.
Diketahui juga untuk para pengikut dari kerajaan ini diwajibkan untuk menyetorkan sejumlah uang.
Jumlah uang bervariasi, antara Rp 3 juta hingga Rp 30 juta.
Penyerahan uang tersebut tergantung dari jabatan yang diinginkan.
Para pengikut tergiur dengan bujuk rayu Totok dan Fanni yang menyebutkan akan memberikan gaji dalam bentuk mata uang dolar.
Fakta lain yang ditemukan adalah atribut seragam yang dipakai oleh para pengikut Keraton Agung Sejagat merupakan hasil rancangan dari Fanni.
Ketika ditangkap oleh pihak kepolisian, Totok mengungkapkan mendapatkan wahyu dari leluhurnya.
Tidak hanya itu Totok juga mengaku dirinya menerima ilham untuk mendirikan Kerajaan Mataram dari Raja Sanjaya keturunan Raja Mataram.
Totok juga mengumpulkan beberapa kartu identitas dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) agar meyakinkan para calon pengikutnya.
Sehingga dianggap memang orang yang terpercaya dan memiliki kekuasaan sebagai raja sebuah kerajaan.
Totok juga menyebarkan paham terkait kerajaannya itu.
Seseorang yang bergabung dengan Keraton Agung Sejagat akan terbebas dari kesengsaraan kehidupan.