Wabah Antraks di Gunung Kidul, Kemenkes Tegaskan Wisatawan Tak Perlu Khawatir untuk Berkunjung
Wilayah Gunung Kidul dinyatakan tetap aman dikunjungi oleh wisatawan karena jumlah kasusnya terus menurun.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Wabah penyakit antraks sempat terjadi di kabupaten Gunung Kidul, wilayah di DI Yogyakarta yang termasuk laris dikunjungi wisatawan.
Namun, wilayah Gunung Kidul dinyatakan tetap aman dikunjungi oleh wisatawan karena jumlah kasusnya terus menurun.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihartono menyebutkan tidak perlu khawatir berkunjung ke Gunung Kidul.
”Tidak ada larangan berkunjung ke Gunung Kidul, tidak ada yang dikhawatirkan dalam rangka mengunjungi Gunung Kidul,” ucap Anung di kantor Kementerian Kesehtan, Senin (20/1/2020).
Baca: Kemenkes Sebut Wabah Antraks di Gunungkidul Bisa Dikendalikan
Baca: Terawan Terjunkan Tim Tangani Antraks di Gunungkidul dengan Antibiotik
Baca: 5 Sapi dan 2 Kambing Warga di Gunungkidul Positif Terjangkit Antraks, Ini Tindakan Pemerintah
Namun kewaspadaan harus tetap ditingkatkan untuk menghindari penyakit yang disebabkan oleh bakteri anthracis yang dapat menyerang hewan dan manusia.
Misalnya saat mengonsumsi sate klatak yang jadi makanan khas Gunung Kidul pastikan dulu kambing yang digunakan sehat.
“Mau makan sate di sana silahkan saja asal memastikan sate berasal dari hewan yang sudah mendapatkan surat kesehatan hewan,” kata Anung.
Kemudian antisipasi dengan menggunakan alat pelindung diri seperti sepatu boots, dan sarung tangan bila kontak dengan hewan sakit atau mati.
Baca: Pelaku Akui Iseng Tendang Orang Tak Dikenal hingga Tewas, Ibu Korban Murka: Nyawa Dibayar Nyawa
Lalu mencuci tangan setelah memegang hewan ternak sakit dan mengolah bahan hewan dan tidak menyembeli maupun mengonsumsi hewan ternak yang sakit.
Kalau muncuo gejala antraks seperi luka pada kulit berwarna hitam, demam, mual dan muntah darah, nafsu makan menurun, nyeri perut, diare segera periksakan diri ke dokter.
Sementara itu kasus antraks di Gunung Kidul berawal dari kematian satu ekor kambing pada 17 Desember 2019, yang kemudian diikuti kematian kambing dan sapi sebanyak enam ekor. Terakhir kematian satu kambing dan satu sapi terjadi pada 9 Januari 2020.
Kemudian penularan pada manusia kasusnya mulai terjadi pada 27 Desember 2019 dengan total warga Gunung Kidul yang positif terkena antraks 21 warga dan satu orang meninggal dunia.