Viral Cerita Pernikahan di Malang yang Hanya Bertahan 12 Hari, Psikolog Beri Tanggapan
Seorang perempuan asal Malang harus merelakan pernikahannya yang baru berjalan 12 hari. Psikolog berikan tanggapan soal kasus tersebut.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Miftah
NM mengaku, masalahnya ini membuatnya tidak berani keluar rumah.
Ia merasa terlalu banyak bisik-bisik orang sekitar yang membuatnya tak nyaman.
"Saya masih di rumah, belum berani keluar," kata NM.
"Omongan orang racun banget, saya masih belum siap ngadepin (orang-orang) di luar sana," sambungnya.
Tanggapan Psikolog
Seorang Psikolog Keluarga dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan, M. Psi., menanggapi kejadian yang menimpa NM.
Menurut Adib, suami NM memungkinkan mengalami trauma mengenai sikap-sikap pasangan yang dulu pernah diterimanya.
"Barangkali trauma dicerewetin sama pasangan, diatur-atur, itu bisa saja," kata Adib pada Tribunnews.com, Selasa (21/1/2020).
Lebih lanjut, psikolog di praktekpsikolog.com itu menyampaikan, laki-laki tersebut kemungkin memiliki kepribadian yang cenderung lemah.
"Kalau kepribadiannya nggak kuat, ada tekanan dikit, dia mudah down," terangnya.
Secara umum, sikap suami NM tersebut biasanya terjadi pada orang-orang yang memiliki mental block.
"Mental block dalam arti dia punya pengalaman dibully saat masih sekolah atau mungkin pernah menddapat kekerasan dari orang tuanya, itu yang membuat dia memiliki permasalahan yang banyak," kata Adib.
Mengetahui kisah yang dialami NM, psikolog dari Bintaro, Jakarta Selatan, itu menilai suami NM mengalami trauma masa lalu yang belum diuraikan.
"Bisa aja sih sebenarnya dia punya trauma masa lalu yang belum diuraikan, dia menikah, terus merasa berat," kata Adib.