Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Cerita Pernikahan di Malang yang Hanya Bertahan 12 Hari, Psikolog Beri Tanggapan

Seorang perempuan asal Malang harus merelakan pernikahannya yang baru berjalan 12 hari. Psikolog berikan tanggapan soal kasus tersebut.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Miftah
zoom-in Viral Cerita Pernikahan di Malang yang Hanya Bertahan 12 Hari, Psikolog Beri Tanggapan
Pixabay
ILUSTRASI PERCERAIAN 

"Menurut saya, ini masalahnya antara sedang sampai berat," sambungnya.

Adib juga beranggapan bahwa suami NM masih terlalu egois.

"Ini perlu dibina memang oleh orang tunya, mertua, atau saudaranya," lanjut Adib.

Adib menuturkan kurang matangnya kepribadian suami NM juga bisa menjadi penyebab runtuhnya keluarga mereka.

"Mungkin karena dia belum matang, barangkali belum matang secara kepribadian sehingga merasa tertekan," terang Adib.

Menurut Adib, dalam suatu pernikahan harus terdapat visi-misi bersama untuk menyelesaikan permasalahan berdua.

"Ini kan baru menikah, belum punya anak, artinya pengeluaran belum sebanyak kalau punya anak kan? Sebaiknya setiap ada masalah ya dikomunikasikan lah," tuturnya.

BERITA TERKAIT

Selain itu, Adib menyampaikan, dalam sebuah pernikahan, setiap pasangan perlu untuk saling mengalah.

"Lebih baik saling mengalah daripada ego-egoan, takutnya suaminya belum matang jadi main pergi aja," ujar Adib.

Komunikasi Menjadi Hal Terpenting dalam Keluarga 

Adib menyampaikan, komunikasi merupakan hal terpenting dalam keluarga.

Pasalnya, masalah akan selalu ada dalam pernikahan.

Apabila pasangan mampu mengkomunikasikan setiap masalah yang dialami, Adib mengatakan, setiap permasalahan pun akan mampu teratasi.

"Masalah pasti ada, apalagi ini baru menikah," kata Adib.

"Tentunya, ketika sudah menikah, jangan seperti anak kecil yang dikit-dikit ngambek, dikit-dikit pergi ke rumah orang tuanya, ke temennya," sambungnya.

Ilustrasi.
Ilustrasi. (SHUTTERSTOCK)

Adib menyarankan pada semua pasangan untuk dapat membicarakan masalah yang dialami dalam keluarga.

"Sebisa mungkin semua masalah itu dibicarakan, pasti ada solusi," tuturnya.

Selain itu, Adib menuturkan, ketika seseorang sudah memutuskan menikah artinya mereka harus siap unuk dewasa.

Ia menegaskan, dalam pernikahan, sebaiknya setiap masalah diselesaikan berdua saja dengan pasangannya.

"Segala masalah harus diselesaikan berdua, jangan dikit-dikit curhat, dikit-dikit nyalahin, lebih baik komunikasikan berdua," kata Adib.

Dalam kasus NM ini, Adib menilai ruang komunikasi keduanya masih cenderung tertutup.

"Ruang komunikasinya masih cenderung tertutup ini sampai suaminya curhat ke saudaranya," kata Adib.

"Ruang komunikasi mereka berdua ini belum terbentuk, mereka belum saling memahami," sambungnya.

Menurut Adib, pasangan suami-istri harus mampu membangun pondasi pernikahannya.

"Selain cinta, pondasi pernikahan itu adalah komitmen dan kemauan berkomunikasi," tutur Adib.

"Komunikasi sangat penting, yaitu bagaimana mengkomunikasikan masalah-masalah yang dialami mereka berdua," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas