Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Psikolog Soal Siswi SMK yang Diteriaki Lonte oleh Gurunya hingga Trauma: Dampaknya Jadi Down

Seorang siswi SMK di Kepulauan Riau memilih untuk berhenti sekolah lantaran malu telah diteriaki 'perempuan nakal' oleh gurunya dan diejek temannya.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Kata Psikolog Soal Siswi SMK yang Diteriaki Lonte oleh Gurunya hingga Trauma: Dampaknya Jadi Down
Pixabay
Ilustrasi korban pembullyan 

TRIBUNNEWS.COM - AR, seorang siswi SMK yang ada di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau (Kepri), mendapat perlakuan yang kurang baik dari gurunya.

Seorang guru diketahui meneriakinya 'perempuan nakal'.

Setelah itu, AR pun menjadi bahan ejekan teman-temannya sampai akhirnya ia memutuskan untuk berhenti sekolah lantaran malu.

Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Erry Syahrial membenarkan adanya kejadian tersebut.

Erry mengaku hal ini menjadi perhatian serius pihaknya.

“Tidak seharusnya seorang pengajar berlaku seperti itu, apalagi terhadap anak muridnya sendiri,” kata Erry, seperti yang diberitakan Kompas.com, Minggu (19/1/2020).

Ditanyai apa permasalahan sebenarnya hingga guru itu meneriaki muridnya perempuan nakal di lokasi umum, Erry megaku belum tahu pasti.

Berita Rekomendasi

Namun, apapun kesalahan murid, tidak semestinya seorang guru mengeluarkan kata-kata tidak terpuji kepada siswanya, apalagi dengan meneriakinya di lokasi umum.

“Itu bukan cerminan seorang guru, seharusnya guru itu merupakan contoh, bukan malah berlaku kurang ajar kepada peserta didiknya. Guru kan tugasnya mendidik, kalau ada salah di muridnya, sudah seharusnya dididik,” terang Erry.

Tanggapan Psikolog

Sementara itu, seorang psikolog dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan, M.Psi., menuturkan perlakuan guru tersebut memang berdampak menimbulkan trauma pada anak.

"Dampaknya anak menjadi down, jadi malu, itu menimbulkan trauma," kata Adib saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (21/1/2020).

Psikolog dari www.praktekpsikolog.com itu pun tidak membenarkan perlakuan guru tersebut.

Menurutnya, perkataan guru tersebut sama saja telah main hakim sendiri.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas