Raja Keraton Agung Sejagat Bantah Menipu Pengikutnya: Saya dan Bu Fanni Tak Pernah Lakukan Penipuan
Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santoso Hadiningrat membantah jika disebut sebagai seorang penipu.
Penulis: Nuryanti
Editor: bunga pradipta p
"Atas pemberitaan yang tumpang tindih saat ini, itu sangat merugikan kami, dan semuanya berantakan," jelas Totok Santoso.
Diketahui, Totok diduga melakukan perbuatan melanggar pasal 14 UU No 1 tahun 1946 tentang penyebaran berita bohong berakibat membuat onar di kalangan rakyat dan pasal 378 KUHP tentang penipuan.
Selain pasal penipuan, ia juga diduga melanggar pasal 14 UU RI No 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.
Totok Santoso Hadiningrat terjerat hukuman maksimal 10 tahun penjara.
Keraton Agung Sejagat di Kabupaten Purworejo mengklaim sebagai kerajaan penguasa penerus Majapahit.
Keberadaan Kerajaan Keraton Agung Sejagat dianggap sebagai cara menunaikan janji 500 tahun dari runtuhnya Kerajaan Majapahit tahun 1518.
Kemunculannya Keraton Agung Sejagat ini adalah untuk menyambut kehadiran Sri Maharatu (Maharaja) Jawa kembali ke Jawa.
Para pengikut Keraton Agung Sejagat disebut dengan istilah punggawa kerajaan.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.