Siswa Acungkan Jari Tengah, Guru di Lamongan Naik Pitam dan Kini Jadi Tersangka Penganiayaan
Kepada polisi, guru yang berusia muda itu beberapa kali membantah keterangan kronologi yang diungkap orangtua korban.
Editor: Willem Jonata
Selanjutnya, S yang tersulut emosi kemudian meledek SHP sang murid. S menyebut sebutan 'nangka busuk' yang menurutnya tidak berarti apapun.
S mengatakan nangka busuk itu tidak bermaksud apa-apa kecuali hanya ungkapan kejengkelan.
"Tidak artinya apa-apa, " kata pak guru yang masih lajang ini.
SHP membalas ledekan kepada S dengan sebutan.
"Daripada kamu buat motor balap satria tapi enggak jadi," kata SHP seperti ditirukan S.
Timpalan ledekan SHP itu ternyata semakin memicu kemarahan S.
Amarah pun tak terbendung. Ia langsung mengejar SHP di area sekolah.
S naik pitam turun dari lantai 2 tempat berlangsungnya les pelajaran dan memburu SHP.
Tiba di pelataran gedung sekolah, S mencabut tiang net bulu tangkis (bukan tiang volly ball, red) dan langsung melempar ke kepala korban.
Akibatnya, tiang besi itu pun melayang ke arah kepala SHP dan mengakibatkan pelipis korban terluka.
Ujung tiang besi dengan panjang 187 centimeter dan berdiameter 4 centimeter mengenahi pelipis kiri korban hingga terluka.
Namun S mengaku ia salah karena sampai harus memukul korban.
"Ya saya salah. Saya juga ingin damai, " ungkap S.
Tak Mau Kunjungi Siswanya