VIRAL Pohon Menangis di Jember, Ahli Biologi Beri Penjelasan, Polisi dan Pemilik Sepakat Memotong
VIRAL pohon menangis di Jember. Ahli biologi Universitas Jember beri penjelasan ilmiah, bagian pohon akhirnya dipotong.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Tengah viral pohon yang disebut menangis di Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Pohon tersebut berjenis akasia setinggi 20 meter dan berdiameter 50 cm.
Melalui Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal, seorang ahli biologi dari Universitas Jember memberikan penjelasan ilmiah.
Setelah ada penjelasan itu, pihak polisi dan sang pemilik pohon, Mawardi, sepakat untuk memotong beberapa bagian pohon agar warga tak melakukan hal-hal mistis.
Dilansir Tribunnews.com, hal ini diungkapkan Alfian dalam wawancara kanal YouTube tvOneNews, Rabu (22/1/2020).
Menanggapi fenomena pohon menangis itu, Alfian langsung menginstruksikan Kapolsek Puger untuk mencari kebenaran kabar viral tersebut.
"Kami menginstruksikan kepada Kapolsek Puger untuk melakukan penyelidikan di mana informasi ini benar atau tidak," ujar Alfian.
Alfian menyebut, viralnya pohon akasia milik Mawardi itu membuat dirinya dan warga sekitar terganggu akibat warga yang terus berdatangan.
"Tentunya ini kan meresahkan, yang dilaporkan oleh masyarakat, khususnya oleh Pak Mawardi sendiri, merasa keberatan karena begitu banyak kunjungan masyarakat hingga 24 jam," terang Alfian.
"Dan tentunya ini sangat meresahkan dan mengganggu aktivitas istirahatnya," imbuh dia.
Selain itu, kedatangan warga dari luar kota dikhawatirkan akan menimbulkan kejahatan-kejahatan kriminal seperti pencurian.
"Terlebih lagi dikhawatirkan beberapa pengunjung menggunakan roda dua yang dikhawatirkan nanti sepeda motornya hilang," kata Alfian.
Alfian sudah memerintahkan jajaran pengamanan desa untuk terus mengawasi wilayah itu.
"Sehingga kami memerintahkan kepada Babinkamtibmas dan Babinsa untuk bekerjasama dalam kegiatan tersebut," ujar Alfian.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.