Perempuan Buta dan Lumpuh di Semarang Terisolasi di Rumahnya Selama 27 Tahun
Kondisi perempuan tuna netra dan lumpuh itu, sangat memprihatinkan. Sebab, selama 27 tahun pula ia tak pernah keluar rumah dan interaksi dengan warga.
Editor: Willem Jonata
Karena mau diajak berbicara, Adrian memohon agar Mbak Tiyah mau dipotong rambutnya, dibersihkan badannya dan dievakuasi dari rumahnya tersebut.
Ia menceritakan, keadaan rumah Sutiyah saat ditemuinya, banyak kotoran di alasnya.
Baca: Terjatuh, Agung Jadi Lumpuh Bertahun-tahun Hingga Tinggal Menggantungkan Hidup Sama Ibunya
Juga banyak bangkai binatang yang ada di setiap sudut rumah.
"Jadi bukan karena masyarakat sekitar mendiamkan, tetapi karena Mbak Tiyah yang tak mau didekati."
"Diajak berbicara juga tidak mau," jelasnya.
Menurut Ardian, sehari hari untuk asupan makannya, Mbak Tiyah disuplai oleh warga sekitar dan juga saudaranya yang ada di dusun.
"Kadang dikasih makan saja mereka takut, langsung ditinggal saja," jelasnya.
Adapun, ia menceritakan, pada Kamis pagi tadi, ia dan relawan ACT datang ke rumahnya lagi dan memotong rambut Mbak Tiyah dan membersihkan badannya.
Saat ini menurut Ardian, Mbak Tiyah dievakuasi dari rumahnya menuju ke tempat pemulihan di Getasan Kabupaten Semarang.
"Sudah bersih, diberikan baju dan diantar di tempat yang lebih baik," paparnya.
Ia pun mengatakan relawan juga sedang berusaha untuk mengontak keluarga Sutiyah.
"Mbak Tiyah infonya punya adik yang ada di Banjarnegara. Namun masih terkendala untuk mengontak yang bersangkutan," papar dia.
Ardian berharap nantinya Mbak Tiyah bisa menjadi sehat, dan mulai mau berkomunikasi dengan orang lain.
Sementara salah satu tetangga Mbak Tiyah, Joko Pramono menambahkan sementara ini rumah Mbak Tiyah dibiarkan kosong.