Bangun Listrik Tenaga Air di Ibukota Baru, Perusahaan Jepang Ini Tawarkan Harga Murah
Mereka menawarkan pasokan listrik sebesar 0,6 Gigawatt (GM) dari pembangkit listrik tenaga air (Hydro power) yang akan dibangun di Serawak, Malaysia
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Rencana pembangunan Ibu Kota Negara Indonesia yang baru ada di Kalimantan Timur, tepatnya berada di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
Negara seperti Jepang mulai melirik, berminat akan investasi di lokasi ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur.
Kabarnya akan bangun Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan tawaran harga murah.
Sejumlah investor asing, termasuk dari Jepang mulai tertarik untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara ( IKN ) baru.
Perwakilan perusahaan kelistrikan asal Jepang, Kansai Electric Power (KEP), Senin (20/1/2020) menyambangi Pemprov Kalimantan Timur.
Mereka menawarkan pasokan listrik sebesar 0,6 Gigawatt (GM) dari pembangkit listrik tenaga air (Hydro power) yang akan dibangun di Serawak, Malaysia.
Baca: Jokowi Akan Paksa Semua PNS Pusat untuk Pindah ke Ibu Kota Baru
Baca: WNA Asal Malaysia Meninggal Setelah Dirawat Seminggu di Kampung Suaminya Daerah Lembata NTT
Baca: Mantan PM Inggris hingga Putra Mahkota UEA Jadi Dewan Pengarah Ibu Kota Baru, Apa Imbalannya?
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor beserta jajaran menerima perwakilan KEP di ruang kerja gubernur lantai 2 Kantor Gubernur Kaltim.
Perwakilan KEP mempresentasikan peluang investasi di wilayah Kalimantan Timur.
Perusahaan yang berdiri sejak 1 Mei 1951 dalam perjalanannya hingga saat ini telah berpengalaman melakukan pemasangan listrik dengan total kapasitas 34 GW di seluruh dunia.
Di antaranya Irlandia, Laos, Amerika Serikat, Filipina, Thailand, Indonesia (Rajamangala Hydro 47 MW), Australia dan Singapura.
Direktur Kansai Electric Power Cabang Jakarta Tesuo Onaru mengatakan, Kansai Electric Power menawarkan jaringan kelistrikan menggunakan energi baru terbarukan (hydro power) dengan tarif listrik yang lebih murah.
"Untuk Kalimantan, kami memiliki proyek interkoneksi pembangunan jalur transmisi tenaga hijau dari Sarawak, Kalimantan hingga ke Jawa," jelasnya.
Baca: Konsep Ibu Kota Indonesia yang Baru, Jokowi: Bukan Sekedar Kota Administrasif Pusat Pemerintahan
Baca: Erick Thohir Jelaskan Peran BUMN soal Pemindahan Ibu Kota, Sebut Menaikkan CSR Jadi 5 Persen
Baca: Konsep Ibu Kota Negara Baru, Hidup Berdampingan dengan Alam
Gubernur Isran Noor menanggapi positif presentasi dari KEP.
Namun, dirinya sekali lagi mengingatkan tentang regulasi kelistrikan di Indonesia.