Bangun Listrik Tenaga Air di Ibukota Baru, Perusahaan Jepang Ini Tawarkan Harga Murah
Mereka menawarkan pasokan listrik sebesar 0,6 Gigawatt (GM) dari pembangkit listrik tenaga air (Hydro power) yang akan dibangun di Serawak, Malaysia
Editor: Eko Sutriyanto
Untuk itu, disarankan pihak Kansai dapat mengirim Letter of Intent ke Pemprov Kaltim dan Pemerintah RI.
Sistem ini bagus. Presentasi yang bagus, semoga Jepang juga menjadi salah satu partisipan dalam sayembara pembangunan IKN baru di Kalimantan Timur.
Program pembangunan di ibu kota baru akan terintegrasi.
"Nantinya ada di bawah pengawasan Badan Otoritas khusus yang paling lambat terbentuk pada Juli 2020," kata Isran Noor.
Sesuai dengan paparannya, Gubernur Isran mengatakan, dipilihnya Serawak menjadi lokasi pembangunan power hydroelectric (Hydropower), karena melihat besarnya potensi di sana.
Sedangkan, potensi di wilayah Kaltim untuk dibangun Hydropower hanya menengah.
"Tadi perusahaan listrik dari Jepang. Mereka menawarkan listrik ke kita," ujar Isran kepada media, sekitar pukul 18.15 Wita, di Kantor Gubernur Kaltim.
"Mereka mau menyediakan listrik ke Kalimantan Timur dengan harga murah. Bahkan, harganya paling rendah di dunia. Bagus sebenarnya itu," lanjutnya singkat.
Namun demikian, niat baik tersebut terkendala dengan regulasi di Indonesia. Pasalnya, untuk menjual dan mengalirkan listrik di Indonesia merupakan kewenangan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Tapikan tidak bisa langsung seperti itu. Persoalannya, PLN itu punya undang-undang (UU) sendiri. Daerah tidak punya kewenangan membangun pembangkit listrik dan juga mengoperasionalkannya," tandasnya.
Sesuai perencanaan pula, dibeberkan Isran, listrik bukan hanya dialihkan ke Kaltim. Melainkan, dialirkan ke Pulau Jawa. Adapun kapasitas hydropower tersebut nantinya, 2 GW, dengan pembagian Kaltim sebesar 0,6 GW, pulau Jawa 1,4 GW.
"Ada yang sudah dibangun ada yang belum. Nanti mau dikonekan aliran listriknya sampai ke Jawa. Jadi, setelah dibangun di Serawak, di Kaltim akan dibangun transmisinya sampai menyambung ke Pulau Jawa," tuturnya.
Sempat juga menjadi persoalan pada presentasi, penggunaan fasilitas PLN saat nantinya hydropower ini dibangun.
Apakah KEP akan menggunakan atau tidak. Itu dikatakan Isran, menjadi kelebihan dan kekurangan perencanaan pembangunan fasilitas listrik ini.