Terungkap Kostum Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Dibuat di Bantul, Ini Pengakuan Penjahitnya
Fanni Aminadia, Ratu Keraton Agung Sejagat diketahui memesan kostum dari seorang penjahit di Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Editor: Adi Suhendi
Ada yang sekali kirim 15 setel, 50 setel, dan paling banyak 200 setel.
Untuk pembayaran pun dibayar secara lunas oleh keduanya.
Selama pemesanan, Fanni tak menunjukan gelagat aneh, sehingga dirinya menganggap wajar pesanan sebanyak itu.
"Pertama itu dia transfer Rp 25 juta dan setiap 3 hari sekali transfer itu sampai lunas. Jadi kalau masalah pembayaran alhamdulilah tidak ada kendala," ucap Koko.
Sampai akhirnya, Wahyu diberitahu kenalannya bahwa seragam pesanannya masuk televisi pada Senin (13/1/2020).
Adapun seragam baju berwarna hitam dengan ornamen kuning pada kerah.
Pada pundak ada sejenis pangkat yang bertulis aksara Jawa yang dalam bahasa Indonesia "Keraton Agung Sejagat".
Untuk topi terdapat lambang mirip kompas dan logo PBB di tengahnya.
Ada logo bintang dan mahkota.
Di samping logo terdapat 2 buah gambar kapas yang bagian bawahnya terdapat sebuah tulisan 'IMPERIAL FORCES'.
"Saya lihat TV kok ternyata seragamnya dipakai seperti itu. Ya perasaannya kaget-kaget senang saya Mas saat itu," ucap Koko.
"Banyak yang ke sini untuk foto-foto dengan seragam itu," kata Koko.
Asal usul batu prasasti di Keraton Agung Sejagat
Asal usul batu prasasti di Keraton Agung Sejagat, Desa Pogung, Jurutengah, Kecamatan Bayan, Purworejo, Jawa Tengah, akhirnya terungkap.
Batu prasasti yang sebelumnya disebut-sebut diukir seorang pemahat bernama Empu Wijoyo Guno tersebut ternyata bukan batu bersejarah.
Batu berukuran 1,5 meter itu sebenarnya hanya sebuah batu biasa yang digunakan sebagai penanda bahwa di lokasi tersebut telah berdiri Keraton Agung Sejagat.
Baca: Muncul Indonesia Mercusuar Dunia di Sumbar, Sosok Soekarno dan Nyi Roro Kidul Dipajang di Spanduk
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.