Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terungkap Kostum Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Dibuat di Bantul, Ini Pengakuan Penjahitnya

Fanni Aminadia, Ratu Keraton Agung Sejagat diketahui memesan kostum dari seorang penjahit di Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Terungkap Kostum Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Dibuat di Bantul, Ini Pengakuan Penjahitnya
Dok Istimewa via Kompas.com
Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso dan Sang Ratu, Fanni Aminadia. 

"Ya percaya, kan orang Jawa juga," ujar Namono.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pronowo sedang berkunjung ke Eks Keraton Agung Sejagat dalam Vlognya
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pronowo sedang berkunjung ke Eks Keraton Agung Sejagat dalam Vlognya (Youtube Ganjar Pranowo)

Dia mengaku kenal Toto Santoso, Raja Keraton Agung Sejagat setelah Toto ada di desa tersebut.

Namono sehari-hari berprofesi sebagai menjadi tukang batu yang juga ikut membantu membangun kerajaan itu.

Selama kunjungannya ke lokasi Keraton Agung Sejagat dalam tayangan Youtube Mas Ganjar Vlog , Ganjar juga menyapa masyarakat yang berjualan di sekitar kerajaan.

Baca: Ganjar Usul Keraton Agung Sejagat Jadi Tempat Wisata, Sudjiwo Tedjo: Asal Raja dan Ratu Diberi Grasi

Dia juga bertanya tentang alasan salah satu penjual minuman yang sedang membuka lapak disana.

Menurut salah satu ibu penjual minuman tersebut dirinya penasaran karena mendengar ada kerajaan di tempat tersebut.

"Sudah pernah tau rajanya?" tanya Ganjar.

Berita Rekomendasi

Ibu-ibu tersebut mengatakan tidak pernah melihat rajanya.

Dia juga mengaku tidak percaya tentang Keraton Agung Sejagat.

Dirinya membuka dagangan disana karena aji mumpung dengan keramaian wisatawan.

Penyataannya pun langsung disusul tawa dari Ganjar dan warga.

Selama kunjungannya, Ganjar bertanya pada warga sekitar tentang kepemilikan tanah kerajaan dan rencana pemerintah setempat pasca ditutupnya Keraton Agung Sejagat.

Ganjar menilai, di Jawa Tengah sebenarnya sudah banyak kerajaan yang memiliki izin seperti kerajaan Pajang di Sukoharjo dan Demak.

Tetapi dirinya juga mengimbau untuk tidak mendirikan kerajaan atau keraton dengan maksud menipu masyarakat.

"Yang tidak boleh adalah kalau kemudian membuat semacam ini dengan menipu, penipuannya nggak boleh," jelasnya.

"Umpama mau dibayar katanya 100 USD sampai 200 nanti gajian, yang tipu-tipu nggak boleh."

Menurutnya kalau tidak ada situs sejarah yang valid lebih baik tidak mendeklarasikan kerajaan atau keraton.

Apabila ada yang ingin mendirikan kerajaan sebaiknya melapor kepada pemerintah dahulu.

Ditanya terkait dapat menjamin tidak ada lagi kerajaan baru di Jawa Tengah selanjutnya, Ganjar mengaku tidak bisa menjamin.

"Ya nggak bisa. Lha wong ini tidur lalu mimpi ketemu demit besoknya bikin kerajaan juga bisa kok," ujarnya.

Baca: Disebut Tipu Pengikutnya, Raja Keraton Agung Sejagat: Saya & Bu Fanni Tak Pernah Lakukan Penipuan

Ganjar menambahkan kiat-kiat untuk mengenali modus penipuan yang berkedok kerajaan seperti ini.

Diantaranya sistemnya rumit dan dibumbui cerita yang tidak masuk akal.

(Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono)

Sebagian dari artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dijahit di Bantul, Seragam Keraton Agung Sejagat Harganya Rp 900 Ribu Per Setel" 

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas