Kunjungi Pasar Tomohon, Wakil Walikota Pastikan Kelelawar di Pasar Ekstrem Bebas Corona
Pasar ekstrem Tomohon kembali menjadi perhatian setelah kabar wabah virus corona berasal dari hewan liar, khususnya kelelawar.
Editor: Sugiyarto
Pemerintah China mengatakan, virus Corona berasal dari satwa liar yang dijual secara ilegal di pasar tersebut.
"Penyebab virus Corona yang baru adalah satwa liar yang dijual secara ilegal di pasar seafood Wuhan," kata Gao Fu, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok.
Kini, Pasar Seafood Huanan resmi ditutup dan berada di bawah pengawasan pemerintah.
Pasar Huanan sekarang diberi label sebagai "ground zero".
Sebelumnya, dilansir South China Morning Post, Pasar Seafood Huanan tak hanya menjual makanan laut biasa.
Sejumlah 112 daging hewan liar juga dijual di sana.
Hewan liar itu seperti ular, kucing, rubah hidup, buaya, anak anjing, serigala, dan salamander raksasa.
Bahkan, ular, tikus, burung merak, landak, koala, dan daging buruan juga dijual.
Hewan-hewan tersebut disembelih, dibekukan, kemudian dijual.
Harga yang dapat disebut seperti daging koala, yang dijual senilai 70 Yuan atau sekitar Rp 137 ribu.
Seorang pemangku kepentingan asal China yang berada di Inggris mengatakan, dirinya ragu jika daging yang dijual adalah legal.
"Saya ragu jika orang di sana bisa menyelundupkan mereka (satwa liar) ke China," ujarnya.
Laporan lain mengungkapkan, landak dijual lengkap dengan kandangnya sejak hewan tersebut datang ke pasar.
Disinyalir, telah terjadi perdagangan hewan liar di China.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.