Banjir Bandang di Bondowoso, Warga Kaget Padahal Cuma Hujan Gerimis
”Air bercampur lumpur pekat, dan kayu-kayu masuk ke dalam rumah hingga sepinggang orang dewasa,” cerita Misto.
Editor: Hasanudin Aco
”Kalau di Kampung Baru saja, jumlah kambing yang hanyut mencapai puluhan ekor,” imbuhnya.
Untungnya, tak ada warga yang ikut menjadi korban jiwa. Ma'ud (40), warga Desa Sempol mengatakan,
saat banjir datang, warga yang terdampak segera mengungsi ke rumah warga yang kebetulan tak terdampak.
”Saat air masuk rumah, warga langsung berhamburan mencari tempat yang tinggi sambil berteriak histeris,” kata pria yang bekerja sebagai buruh kebun kopi ini.
Banjir bandang menerjang Desa Sempol dan Desa Kalisat itu diduga berasal dari lereng Gunung Raung dan Gunung Suket.
Banjir terjadi karena debit air yang mengalir dari Gunung Suket sangat deras. Sementara sungai yang ada di desa terdampak tak bisa menampung.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso menyebut, peristiwa yang melanda kecamatan yang berbatasan dengan Banyuwangi tersebut diduga terjadi sebagai akibat kebakaran hutan dan alih fungsi hutan.
”Banjir bandang ini akibat daerah hulu hujan deras. Selain itu pada Oktober-November kebakaran hutan di kawasan pegunungan Ijen,” kata Kepala BPBD Kabupaten Bondowoso, Kukuh Triyatmoko, Kamis (30/1).
Kebakaran terjadi pada Oktober 2019 menghanguskan sekitar 940 hektare kawasan Taman Wisata Alam Kawah Ijen, Gunung Ranti, dan Gunung Merapi Ungup-Ungup.
Kebakaran ini sempat membuat Taman Wisata Kawah Ijen ditutup pada 20 Oktober hingga 6 November 2019.
Baca: Masker Bantuan BNPB Untuk WNI Belum Sampai ke Wuhan Cina
Hingga kemarin BPBD Provinsi Jawa Timur mencatat ada 214 rumah yang terdampak banjir.
”Ada yang mengalami rusak sedang, dan ringan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur, Suban Wahyudiono, di lokasi banjir bandang di Kampung Baru Desa Kalisat, Ijen, Kamis (30/1).
BPBD Jatim mencatat warga terdampak di Desa Kalisat sebanyak 2.028 jiwa dan Desa Sempol sebanyak 1.996 jiwa.
Namun tak ada korban jiwa dalam banjir bandang tersebut. Pendataan masih terus dilakukan, termasuk pendataan hewan ternak yang hanyut diterjang banjir lumpur.