Fakta Tewasnya Siswa SMP Sidikalang karena Ditendang Teman Sekolah, Kronologi hingga Nasib Pelaku
Seorang siswa SMP di Sidikalang, SPN meninggal dunia setelah terkena tendangan teman sekolahnya berinisial (SO).
Penulis: Fathul Amanah
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Duka kembali datang dari dunia pendidikan tanah air.
Seorang siswa SMP di Sidikalang bernama SPN meninggal dunia setelah terkena tendangan teman sekolahnya berinisial (SO), Rabu (5/2/2020).
SPN meninggal setelah terkena tendangan di bagian ulu hati (antara perut dan dada).
Nyawa pelajar berumur 15 tahun ini tak tertolong meski sempat dibawa ke RSUD Sidikalang.
Berikut rangkuman fakta tewasnya siswa SMP di Sidikalang karena ditendang teman sekolah yang dihimpun Tribunnews.com dari Tribun Medan pada Kamis (6/2/2020).
1. Kronologi
Kanit Resum Sat Reskrim Polres Dairi, Iptu Mulis Simamora menjelaskan peristiwa tragis ini berawal saat kedua pelajar tersebut saling ejek.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 12.00 WIB pada Rabu (5/2/2020) saat keduanya pulang sekolah.
Dipicu korban yang mengatai pelaku bodoh karena sempat dihukum guru.
"Pemicunya karena saling ejek. Korban mengatai pelaku, karena sebelumnya pelaku sempat dihukum guru. Dikatai bodoh begitu," kata Iptu Mulia.
Pelaku (SO) yang tersulut emosi kemudian menendang bagian ulu hati korban.
Setelah terkena tendangan, korban langsung lemas dan tergeletak di tanah.
Korban sempat dibawa ke RSUD Sidikalang, tapi sayangnya tak tertolong.
"Menurut penuturan saksi-saksi, korban langsung lemas begitu kena tendangan dan tergeletak ke tanah," ujar Mulia.
"Sesampai di RS, dokter menyatakan korban sudah meninggal dunia," tandasnya.
2. Sosok korban di mata keluarga
Pada Tribun Medan, Hanna Hutabarat selaku tante korban mengungkapkan sosok keponakannya.
Menurutnya, selama ini korban dikenal sebagai anak yang bersemangat, aktif, baik dan penurut.
"Anaknya itu baik, penurut kalau ditanya jawab cepat, aktif, dan semangat. Terakhir kami jumpa di kampung, pas merayakan Tahun Baru bersama."
"Saya enggak nyangka bisa kejadian seperti ini," kisahnya.
Hanna menambahkan, korban juga tak pernah mengalami sakit keras sebelumnya.
"Enggak pernah, dia (SPN) sehat-sehat saja. Kemana-mana ada acara keluarga dia selalu ikut. Dia lahir tanggal 15 Maret 2005, mau 15 tahun bulan Maret ini," imbuhnya.
3. Penjelasan Kepala SMP HKBP Sidikalang
Kepala SMP, US menjelaskan pada Tribun Medan, saat itu kondisi tubuh korban sudah dingin.
"Mereka berkelahi di ruang kelas.Waktu kami sampai, SPN tergeletak di lantai. Kami pegang tangannya, dingin."
"Langsung kami angkat ke atas meja, buka bajunya, buka ikat pinggangnya, dan buka sepatunya. Kami coba berikan pertolongan pertama," papar US.
Didampingi para guru, kepala sekolah lalu membawa korban ke RSUD Sidikalang.
Namun sayangnya, nyawa korban tak tertolong.
Pihak sekolah lalu membawa pelaku ke polres.
"Demi keamanan, pelaku (SO) langsung kami bawa ke polres," kata Ungkap.
4. Isak tangis keluarga sambut kedatangan jenazah korban
Kedatangan jenazah korban di rumah duka disambut isak tangis ibu dan keluarga.
Saat peti jenazah dibuka, Loide Br Lumbanggaol semakin histeris hingga akhirnya pingsan.
Jenazah siswa kelas IX SMP tersebut langsung dikebumikan di pemakaman umum Kelurahan Huta Gambir, Kamis (6/2/2020) sore.
Korban dimakamkan tak jauh dari kubur sang ayah yang telah lebih dulu pergi dua tahun lalu.
5. Nasib pelaku
Pelaku (SO) yang menendang teman sekolahnya hingga tewas telah ditetapkan sebagai tersangka.
Bahkan sudah ditahan di sel anak Rutan Sidikalang.
"Sudah ditahan di sel anak Rutan Sidikalang," ungkap Humas Polres Dairi Iptu Donni Saleh, Kamis (6/2/2020).
Donni menambahkan, kasus ini ditangani polisi langsung sebagai pelapor lantaran pembunuhan adalah delik absolut.
"Mana mungkin damai? Ini kan pembunuhan. Mana mungkin tidak ditahan? Itu bisa menuai protes masyarakat, karena dirasa tidak adil," tambahnya.
Pihaknya juga mengaku telah mengantongi hasil autopsi korban.
Namun, ia belum bisa menjelaskan.
"Datanya (hasil autopsi) masih pada orang reskrim. Aku juga belum terima datanya," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Fathul Amanah)(Tribun Medan/Muhammad Anil Arsyid/Natalin Sinaga/Dohu Lase)