Geger Kemunculan Bangkai Babi di Penatih Denpasar
Babi di Bali bisa terkena virus ASF karena diberikan makanan sisa hotel, restoran dan katering (horeka) dan belum dimasak dengan baik
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali I Wayan Erwin Widyaswara
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Ditengah kasus kematian babi yang akhir-akhir ini terjadi di sejumlah daerah di Bali, kasus bangkai babi pun menjadi sorotan.
Seperti diketahui, kematian babi tersebut dipastikan terkena virus African Swine Fever (ASF), atau demam babi Afrika.
Hal ini dikatakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.
"Iya, mati karena African Swine Fever dan sudah positif setalah dilakukan uji laboratorium," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuwardhana, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (5/2/2020).
Dirinya menduga, babi di Bali bisa terkena virus ASF karena diberikan makanan sisa hotel, restoran dan katering (horeka) dan belum dimasak dengan baik.
Saat pemerintah dan peternak babi tengah konsentrasi membahas kasus babi mati mendadak, muncul kasus bangkai babi di Penatih, Denpasar.
Baca: Ernando Ari Sutaryadi Sebut Latihan Shin Tae-yong Ala Pendidikan Militer di Timnas Indonesia U19
Baca: Invetasi Baru Tertunda, REI Pastikan Sektor Properti Ikut Terdampak Virus Corona
Baca: Pengamat Intelejen Soleman Ponto Ungkap Bahaya Jika Eks ISIS Pulang: Kalau Virus Corona Bisa Dicek
Gede Merta Arsana langsung mengarahkan pandangannya ke sungai.
Dari jarak 100 meter, Merta melihat bangkai binatang tersangkut di antara sampah-sampah yang mencemari sungai tepatnya di sebelah Villa Alam Puri Penatih itu.
Ia pun mendekat dan menemukan bangkai babi tergeletak.
Dengan perlahan, Merta menyusuri sungai dan meminggirkan satu persatu sampah yang menghalangi bangkai babi itu.
Ia memindahkan bangkai babi yang berukuran lebih besar dari tubuhnya itu seorang diri.
"Dia adalah warga disini yang memang sudah beberapa kali dengan suka rela membersihkan sungai dari bangkai babi," kata Wayan Eka, teman kerja Gede Merta saat ditemui di areal sungai tersebut Kamis (6/2/2020) sore.
Sejak akhir Januari kemarin, bangkai babi memang kerap dibuang di sungai yang berada di Banjar Pelagan, Desa Penatih, Denpasar Timur ini.