Kisah Pembunuh di Cianjur yang Merasa Resah dan Dihantui Selama 4 Tahun dalam Pelarian
Mimit bahkan hampir menangis ketika Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto menanyakan alasan membunuh temannya sendiri.
Editor: Sugiyarto
Pada saat berkumpul tersebut, tersangka tersinggung dengan perkataan korban yang tak mau mengakui utangnya.
Selain itu korban juga menjalin kedekatan dengan pacar tersangka, akan tetapi tidak terjadi keributan.
Setelah itu tersangka dan korban hendak pindah tempat ke pangkalan ojek yang tidak jauh dari lokasi awal.
Namun di perjalanan, tersangka Bolang merasa tersinggung lagi oleh perkataan korban dan langsung membacok korban dengan golok yang dia bawa dari tempat tambal ban.
Setelah terjatuh, korban kemudian dipukul dan ditendang oleh kedua tersangka lainnya hingga tidak berdaya.
Untuk menghilangkan jejak, para pelaku membawa korban ke Jalan Raya Cibeber dan dibuang di pinggir jalan.
Pada akhirnya jasad korban ditemukan beberapa hari kemudian.
“Jadi motifnya, tersangka sakit hati kepada korban karena sering menghina dan merendahkan tersangka, serta ada kedekatan dengan pacar tersangka,” katanya.
Keluarga Sempat Mengadu ke Polda
Euis Suyeti (51) warga Jalan Yos Sudarso, Gang Banjar, Kelurahan Sayang, Kabupaten Cianjur, mendatangi kantor Cianjur Lawyer Club di Jalan Abdulah Bin Nuh, Selasa (27/2/2018), untuk meminta keadilan dan kejelasan.
Euis menuntut titik terang dari kasus pembunuhan anaknya dua tahun yang lalu.
"Saya bukan dendam, tapi hanya meminta kejelasan dan titik terang dari kasus pembunuhan anak saya," kata Euis.
Euis mengatakan, pihaknya akan meminta bantuan dari Polda Jabar jika tak ada kejelasan juga dari Polres Cianjur. Tak hanya sampai di situ, pihaknya juga akan meminta bantuan dari Mabes Polri.
"Almarhum suami saya juga dari kepolisian, jadi saya sedikit mengetahui cara meminta bantuan," ujarnya.