RM Tertipu WO Bodong, Setor Puluhan Juta Demi Promo, Test Food Dapat Asinan Sisa
RM bersama CD calon suaminya tak mengetahui perihal pemberitaan terkait WO Pandamanda yang menipu puluhan calon pengantin
Editor: Sanusi
"Baru itu yang dia balas dari sekian banyak chat saya."
Sekalinya membalas, RM mencoba bertanya untuk mendapat kesempatan mencicipi sampel kateringnya.
"Mas aku mau dong food testing," balas RM di postingan WA Anwar.
"Buat berapa orang?" balas Anwar.
"6 orang mas," jawab RM.
"Maksimal 4 orang," balas Anwar.
"Sudah habis situ mulai susah lagi. Saya terus chat akhirnya kata dia ayuk di daerah Cililitan."
"Cuma letak pastinya saya lupa," kata RM.
Sesampainya di tempat yang dijanjikan, RM, CD dan keluarganya tiba di sebuah acara pernikahan orang lain.
Kala itu sekira 4 orang calon pengantin termasuk dirinya dari WO Pandamanda akan food test di lokasi tersebut.
RM menggambarkan kondisinya kumuh kala melihat pesta tersebut.
Menurut dia, dekorasi pernikahan tersebut terlihat tak bagus.
Bahkan menampilkan kesan yang negatif karena dari segi tempat dan makanan sudah tak terlihat baik.
"Pas datang kok dekornya rada kumuh. Makanan pun sudah habis padahal acara masih berlangsung sampai jam 13.00 WIB, sedangkan itu masih jam 12.00 WIB," ungkap dia.
Sampai melihat suasana, mata RM terus mencari keberadaan Anwar.
Sayangnya, RM tak melihat batang hidup pemilik WO bodong tersebut kala itu.
Ia malah bertemu dengan seseorang bernama Agus, tukang dekor.
"Mas Agus gimana mau test food, Mas Anwar enggak ada?" keluhnya pada Agus.
"Maaf banget test foodnya habis. Ini sisa asinan aja," jawab Agus santai.
"Pas di lokasi saya sampai siang. Di situ WA si Anwar juga ceklis satu."
"Ketemu Agus test foodnya sisa asinan aja. Ya akhirnya saya di suruh ke kantor aja ketemu Anwar," katanya.
Dirundung kesal, calon suami RM sempat emosi kepada Agus.
Ia memperingatkan agar WO Pandamanda tak melakukan hal seperti itu.
Tak terasa, RM bersama keluarganya sampai kembali ke kantor WO Pandamanda.
Seperti tester makanan, kejanggalan kembali terjadi.
Sesampainya di kantor, Anwar tak ada dan Agus yang dihubungi terus berkelit.
"Dari situlah saya mulai kembali curiga lagi ya. Walaupun di situ saya tetap test food 4 macam makanan, seperti sop bakso, rendang, ayam kecap dan asinan."
"Saya juga diberikan bukti DP bulan November lalu dari WO," katanya.
Itulah pertemuan kedua dan terakhir sebelum RM mengetahui WO Pandamanda merupakan WO bodong.
"Setelah dari situ saya memang enggak kontekan lagi sama Anwar."
"Makanya pas sudah tahu begini, saya masukkan laporan juga ke Polres Depok hari ini," ucap RM.
Total Kerugian Rp 2,5 Miliar
Menurut informasi, total kerugian dari puluhan calon pasangan pengantin korban wedding organizer bodong Pandamanda diperkirakan bertambah.
Total sementara mencapai Rp 2,5 miliar dan kemungkinan masih bisa bertambah.
Sebelumnya, polisi menaksir kerugian sementara para korban di angka Rp 1 miliar.
Jumlah kerugian itu belakangan bertambah lantaran korban-korban lain terus berdatangan dan melapor ke Polres Metro Depok.
“Kemarin masih hitungan kasar, masih hitung lagi karena ternyata masih banyak klien yang berdatangan untuk melaporkan."
• Ramalan Zodiak Cinta, Jumat 7 Februari 2020: Aries Beri Kejutan, Libra Buat Rencana Masa Depan
• Pernikahannya Retak, Barbie Kumalasari Diisukan Akan Ceraikan Galih Ginanjar: Nanti Aku Sampaikan
• Deretan Fakta Sekretaris Desa Ikut Perampokan di Bogor, Mulut Korban Dilakban Saat Teriak
• Awalnya Ramah, Pemilik WO Bodong di Depok Ketahuan Belangnya Gara-gara Ini
• Sidang Eksekutor Pembunuh Ayah-Anak: Tangis Istri Pertama Pupung Sadili Hingga Aksi 3 Dukun Santet
"Hitungan sementara masih Rp 2,5 miliar, ini masih bisa lebih lagi ya,” ujar Kapolres Metro Depok Kombes Azis Andriansyah.
Sampai saat ini polisi baru mengamankan Anwar Said.
Sementara, enam pegawai di wedding organizer masih berstatus sebagai saksi dalam kasus ini.
“Dia punya pegawai tetap enam orang, sebulan digaji sekitar Rp 1 juta."
"Nanti kami lihat apakah mereka proaktif untuk melakukan perbuatan yang sama atau tidak."
"Kami baru menetapkan tersangka saudara Anwar ini karena aktif menawarkan, termasuk di media sosial,” tutur dia.
Anwar Said merintis wedding organizer sejak 2014 silam dan usahanya mulai kembang kemis pada 2018.
“Tepatnya tanggal 2 Februari 2020 itulah yang kemudian memicu wedding organizer ini untuk diperiksa secara mendalam,” beber Azis. (TribunJakarta.com)