POPULER Istri Antar Suami Menikah, Tak Tampak Sedih Sedikitpun, Kerabat Bongkar Alasan Poligami
Viral seorang istri mengantar suaminya menikahi istri kedua tanpa terlihat marah ataupun sedih. Begini pengakuan kerabatnya.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ifa Nabila
Video ini pertama kali diunggah melalui akun Tik Tok seorang anggota keluarga pada Selasa (4/2/2020).
Kemudian, video itu pun viral di Twitter saat diunggah oleh akun @MSAndiP8, Kamis (6/2/2020).
Dalam video yang diunggah dalam akun tersebut, istri pertama tampak tanpa beban mendampingi suaminya yang hendak menikahi perempuan lain.
Kemesraan keduanya pun terekam oleh kamera.
Sang istri pertama terlihat begitu manja dengan suaminya saat berada di dalam mobil.
Sementara itu, ketika sudah turun dari mobil, istri pertama tampak membantu suaminya mengenakan pakaian putih panjang.
Setelah itu, ia pun menggandeng suaminya sambil membawa sebuah kotak perhiasan berwarna merah.
Istri pertama juga beberapa kali terekam kamera sedang bercanda dengan suaminya.
Bahkan, saat bertemu istri kedua suaminya, ia langsung meraih tangan perempuan itu dan mengantarnya ke sang suami.
Sama sekali tidak ada reaksi kesedihan istri pertama saat harus menyaksikan suaminya menikah lagi.
Suasana yang terekam dalam video itu pun sontak menyedot perhatian warganet.
"Beredar video di mana Seorang perempuan mengantarkan suaminya untuk menikah lagi.
Pasti ada alasan kuat dibalik itu semua.
Terlepas dr apapun alasannya itu, salut sama istrinya," tulis @MSAndiP8 melalui Twitternya.
Hingga Jumat (7/2/2020) siang, video tersebut telah dibagikan lebih dari 9 ribu kali dan disukai lebih dari 26 ribu orang.
Berbagai respon warganet pun membanjiri unggahan tersebut.
Fikri mengatakan, menurut Hafi dan sang istri, pernikahan ini sebetulnya bukan hal yang perlu dibesar-besarkan.
"Bukan hal yang bombastis banget (menurut Hafi dan Nengmas), ini hanya salah satu bagian dari jalan dakwah dan sunah yang bisa ditempuh di antara jalan-jalan lain," kata Fikri.
"Memilih sunah ini juga termasuk bagian dari menjalankan syariat dan tidak ada yang salah juga untuk menjalankan semua ini," sambungnya.
"Anggap saja menikah seperti salat, zakat, puasa wajib, dan lain-lain," tambah Fikri.
Bedanya, lanjut Fikri, menikah melibatkan perasaan.
"Di sinilah sensitifitasnya kemudian memicu publik memberikan tanggapan menurut perspektif masing-masing," ujarnya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)