Suami Penusuk Istri di Tangerang Belum Ditetapkan Jadi Tersangka, Ini Alasannya
Zazali mengatakan, pelaku diduga mengalami gangguan mental, terlebih dalam kondisi mabuk saat menikam sang istri.
Editor: Sanusi
"Cuma permasalahannya, keluarga juga sudah saya kasih tahu, gimana, keluarga juga mengerti."
"Karena kalau dipaksa di kita, dia depresi kan ganggu tahanan yang lain, makanya kita bawa ke Rumah Sakit Kramat Jati," jelasnya.
4. Warga negara Hong Kong
Menurut Muhayar warga sekitar, Edi yang merupakan warga asli Hongkong tersebut dikenal tertutup kepada tetangganya.
"Dia pendiam dan jarang sosialisasi sama tetangga. Warga asli Hongkong," kata Muhayar.
Muhayar menambahkan, kalau Edi memang sudah lama tinggal di Indonesia, terutama Tangerang.
Kendati demikian, Muhayar berkata kalau pelaku belum fasih dalam berbahasa Indonesia.
"Pelaku memang sudah lama tinggal di sini. Nikah sama si ibu juga sudah sekitar 20 tahun, tapi dia belum bisa bahasa Indonesia," terangnya.
Ia melanjutkan, kalau dirinya dikagetkan dengan kejadian yang baru pertama kali terjadi di Kampung Nagrak.
Apa lagi, di rumah yang megah dan ditembok setinggi tiga meter tersebut tidak pernah terdengar suara berantem apa lagi ribut-ribut.
"Ya kaget banget, soalnya sebelumnya enggak pernah terdengar keributan di rumah ini," kata Muhayar.
Walau pelaku dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan tidak pernah bersosialisasi, beda judulnya dengan korban, Yati.
Yati dikenal oleh warga sekitar sebagai pribadi yang ramah dan suka mengobrol dengan tetangganya.
"Kalau korban, istrinya itu memang terkenal baik. Suka ngobrol sama warga sini dia. Beda kalau suaminya jarang keliatan keluar," sambung Muhayar.
Lanjut dia, korban yang merupakan warga asli Jawa Tengah ini sangat peduli pada warga Kampung Nagrak.
Bahkan dirinya pun tidak pernah memilih-milih teman dalam bergaul.
"Dia baik, baik banget. Suka bantu-bantu warga kalau lagi susah. Meskipun rumahnya besar dia tidak pilih teman," ucapnya.
Kini, rumah yang disinyalir memiliki luas 5.000 meter persegi itu tertutup rapat-rapat dikelilingi tembok setinggi tiga meter.
Ditambah pagar rumah raksasa beraksen bendera merah putih Indonesia yang sudah ditempeli garis polisi.
Sementara, Kanit Reskrim Polsek Jatiuwung AKP Zazali membenarkan adanya peristiwa berdarah tersebut.
Menurutnya, pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara.
Sejumlah saksi juga telah diperiksa terkait insiden yang mengerikan tersebut.
"Sedang kami selidiki. Untuk lebih jelasnya sabar dulu ya," ucap dia.
Kata Zazali, korban diduga dibunuh pelaku karena di sekujur tubuhnya ditemukan luka tusukan.
• Saksikan Fenomena Supermoon Pertama 2020, Terjadi Malam Ini, Apa Dampaknya?
• Liga Inggris: Laga Manchester City vs West Ham United Ditunda Karena Cuaca Ekstrem
• Diisukan Dekat, Kriss Hatta Bocorkan Akan Ada Momen Kebersamaan dengan Zaskia Gotik saat Valentine
"Karena ada sejumlah luka tusukan di tubuhnya," tutur Zazali.
Naas, nyawa korban tidak terselamatkan setelah sempat dilarikan ke rumah sakit Sari Asih, Sangiang, Kota Tangerang.
Zazali melanjutkan, jenazah Yati sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Tangerang untuk menjalani autopsi. (Tribun Jakarta)