Sebulan Terakhir Bali Kehilangan Satu Juta Turis China
Bali kehilangan 1 juta wisatawan China. Angka ini cukup membuat dunia pariwisata Bali terguncang.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Virus Corona yang mewabah di China berdampak besar terhadap pariwisata Indonesia, khususnya Bali.
Setidaknya, Bali kehilangan 1 juta wisatawan China. Angka ini cukup membuat dunia pariwisata Bali terguncang.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali pun bersurat kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menyikapi kondisi ini.
Surat yang dikirimkan yaitu mengenai dampak ekonomi akibat adanya virus corona.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa mengungkapkan saat ini terjadi penurunan jumlah turis China di Pulau Dewata.
Ini akibat adanya penutupan penerbangan dari dan ke Negeri Tirai Bambu sebagai dampak dari penyebaran virus corona.
"Penurunan wisatawan memang terjadi khusus market China, sekitar 25-27 persen. Ini karena adanya penutupan penerbangan dari dan ke Tiongkok," kata Astawa usai melakukan pertemuan dengan sejumlah pelaku kepariwisataan di kantornya di Denpasar, Senin (10/2/2020).
Berdasarkan data, dari total 6,3 juta wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Bali, sebanyak 1,185 juta di antaranya adalah wisatawan dari China.
Jadi selama sebulan ini terjadi pengurangan kunjungan wisman di angka 1 jutaan tersebut.
"Selain bulan ini memang low season, penutupan ini juga berpengaruh signifikan untuk kunjungan wisatawan ke Bali, karena pada bulan ini biasanya wisatawan China banyak ke Bali, bertepatan dengan hari raya Imlek," jelasnya.
Baca: Kongres PAN Sempat Memanas, Zulhas Singgung Pernyataan Amien Rais: Seperti Arena Smack Down. . .
Baca: Empat Penumpang Lion Air Jakarta-Banjarmasin Negatif Virus Corona
Astawa menambahkan, dalam surat yang dikirimkan ke Presiden Jokowi, Pemprov Bali memohon agar pemerintah pusat memastikan virus corona tidak sampai di Indonesia atau ke Bali.
Menurutnya, upaya-upaya itu penting sekali demi keamanan dan kenyamanan wisatawan yang ingin berlibur ke Bali.
Tak hanya itu, Pemprov Bali juga memohon agar berbagai acara seperti rapat yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat atau kementerian bisa dilakukan di Bali.
Hal itu untuk menutupi kekosongan kunjungan wisman China ke Pulau Dewata.