Sebulan Terakhir Bali Kehilangan Satu Juta Turis China
Bali kehilangan 1 juta wisatawan China. Angka ini cukup membuat dunia pariwisata Bali terguncang.
Editor: Dewi Agustina
Potensi Pasar Lain
Pelaku pariwisata juga melihat ada potensi pasar lain yang bisa digarap di Bali.
Berdasarkan data, lama tinggal (length of stay) turis China yang selama ini yang datang ke Indonesia, khususnya ke Bali rata-rata 4 sampai 5 malam per kunjungan.
Selanjutnya, pasar lain yang berpotensi untuk digaet adalah pasar China.
Selama ini Negeri Tirai Bambu dikunjungi sekitar 30 juta wisatawan mancanegara setiap tahunnya.
Tetapi untuk sementara waktu akibat wabah virus corona mereka tidak pergi ke China, sehingga itu menjadi peluang bagi Bali.
Biasanya para wisatawan ini tidak mengurungkan keinginannya untuk bepergian, namun hanya mengubah destinasinya.
"Ini merupakan satu pasar yang mungkin saja bisa kita garap secara langsung maupun tidak langsung," kata Bagus.
Selain itu, lost dari pasar wisatawan China ini bisa disubstitusi dengan kunjungan turis Australia dan Eropa, karena mereka biasanya rata-rata tinggal lebih lama yakni antara 2 minggu hingga 4 minggu.
"Wisatawan dari negara lain masih ke Bali. Apalagi jika kita compare, length of stay wisman Tiongkok ke Bali sekitar 4 sampai 5 hari, sedangkan wisman Eropa, Australia, dan Amerika bisa mencapai 2 hingga 4 minggu, jadi anggap saja 500 ribu wisman Tiongkok ke Bali bisa ditutupi dengan sekitar 125 ribu–150 ribu wisman Eropa bisa mengimbangi," kata Ricky Putra.
Selain membidik pasar mancanegara, pelaku pariwisata juga membidik wisatawan domestik yang selama ini berkunjung ke China.
"Ada sekitar 3.000 wisdom yang ke Tiongkok setiap tahunnya. Karena musibah ini tentu saja mereka mengalihkan perjalanan mereka, untuk itu kita gaet mereka datang ke Bali juga," tutur Ricky. (sui/wem)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Bali Kehilangan 1 Juta Turis China, Pemprov Surati Jokowi Soal Dampak Corona & Undang Pers Dunia