Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIRAL WNA Terbujur Lemas Kesakitan di Bandara Ngurah Rai, Dikelilingi Petugas, Ini Kata Manajemen

Beredar sebuah video seorang WNA terjatuh dan kesakitan di area publik terminal kedatangan Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Editor: Miftah
zoom-in VIRAL WNA Terbujur Lemas Kesakitan di Bandara Ngurah Rai, Dikelilingi Petugas, Ini Kata Manajemen
Tangkapan Layar Instagram @dewata.terkini
Beredar sebuah video seorang WNA terjatuh dan kesakitan di area publik terminal kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. 

TRIBUNNEWS.COM - Beredar sebuah video seorang WNA terjatuh dan kesakitan di area publik terminal kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Pada video itu ditulis “Seorang wisatawan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tiba-tiba jatuh pingsan, Selasa (11/2/2020) malam. Kondisi wisatawan tersebut membuat orang disekitarnya merasa was-was karena takut wisatawan tersebut virus corona.”

Dikonfirmasi Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Arie Ahsanurrohim, Rabu (12/2/2020) membenarkan perihal kejadian tersebut.

“Kejadiannya dinihari tadi pukul 01.00 WITA. Yang bersangkutan (pria pada video) mengalami back pain dan tidak benar kalau pingsan,” jelas Arie.

Ia menambahkan kejadiannya terjadi di publik area kedatangan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

“Kejadiannya begitu cepat dan yang bersangkutan yang merupakan WN Korea Selatan sudah ditangani oleh salah satu provider travel services di Bali dan langsung di bawa ke RS Siloam,” ungkap Arie.

Baca: Ketakutan Virus Corona, Petugas di China Pukuli Anjing di Jalanan sampai Mati

Baca: Viral Video Wanita di China Teriak Minta Tolong dari Balkon saat Suaminya Sekarat: Aku Putus Asa

Baca: Siswa Telat, Bogem Melayang - Deretan Fakta Viral Guru Pukuli Murid di Bekasi Hingga Sosok Sang Guru

WHO Khawatirkan Kondisi Indonesia yang Masih Nihil Wabah Virus Corona

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut segera menyiapkan penyesuaian terhadap kebijakan penurunan stunting.

BERITA TERKAIT

Penyesuaian dilakukan, kata Muhadjir, karena anggaran yang digunakan pemerintah untuk menekan angka stunting dan kemiskinan dianggap belum maksimal serta cenderung tidak tepat sasaran.

"Kesimpulannya kita harus melakukan evaluasi secara menyeluruh, lalu membuat policy adjustment. Jadi penyusunan kebijakan terhadap berbagai masalah itu, termasuk belum terlalu tepat sasarannya target yang menjadi arah dari penanganan masalah penanggulangan kemiskinan dan stunting itu," tutur Menko Muhadjir di Gedung Grand Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (11/2/2020).

Muhadjir menambahkan permasalahan data masih menjadi sebab belum tepat sasarannya anggaran yang disiapkan pemerintah.

Maka itu, pemerintah menyepakati untuk segera mempercepat pembangunan satu data Indonesia sesuai dengan Perpres No 39 tahun 2019.

"Leading sektor adalah bapak Kepala Bappenas. Ini nanti adalah satu data Indonesia itu terutama data kemiskinan, stunting itu bisa jadi satu, maka kita akan bisa menyelesaikan masalah lebih sistemik, targetnya juga lebih terukur dan seterusnya," ucap Muhadjir.

Sistem data tunggal, ditambahkan Muhadjir, diperbaharui secara berkala oleh kementerian lembaga terkait, sehingga tak ada lagi tumpang tindih data baik soal kemiskinan maupun stunting, serta penanganannya dapat lebih tepat sasaran.

"Pemutakhiran data tetap dari BPS, kemudian data kemiskinan kan di Kemensos, sehingga nanti Kemensoslah yang harus selalu mengupdate, memutakhirkan data, dan itu memang harus terus menerus," ungkap Muhadjir.

Sifat data dari Badan Pusat Statistik (BPS), dikatakan Muhadjir generik dan itu musti dibreakdown menjadi lebih detail.

"Jadi dipadukan antara statistik dengan geosipasial. BPS kan hanya data statistik. Kita perlu data merupakan paduan yang komplit antara data statistik dan data geospasial," pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto menuturkan Indonesia terus memeriksa terkait virus tersebut di Indonesia.

“Jangan kecewa kalau kita gak ada. Ini kan sedang meneliti karena ini virus baru yang sedang kita teliti,” tutur Yuri di Kementerian Kesehatan, Senin (10/2/2020).

Kementerian Kesehatan pun terus memberikan laporan terkait kondisi keadaan novel corona virus di Indonesia ke WHO.

Yuri menjelaskan sesuai prosedur WHO, setiap hasil pemeriksaan dugaan novel corona virus di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) walaupun hasilnya negatif laporannya tetap harus di kirimkan ke WHO.

Baca: Virus Corona Berpotensi Rugikan Industri Pariwisata Indonesia Rp 38 Triliun

Baca: Virus Corona Memaksa Panitia Batalkan Mobile World Congress 2020 Barcelona

“Seluruh pemeriksaan dari yang pertama sampai yang terakhir semuanya kita laporkan ke WHO,” ucap Yuri.

Hasil laporan yang dikirimkanbtersebut kemudian akan diverifikasi lebih lanjut oleh pihak WHO untuk menilai kinerja dari lab di Indonesia.

“Semua spesimen yang kita periksa, ini nanti akan dilakukan verifikasi oleh WHO untuk melihat akreditasi validitas pemeriksaan oleh lab kita,” kata Yuri.

Dari hasil pelaporan seluruh spesimen dugaan novel corona virus di Indonesia pun dinyatakan tidak ada masalah oleh WHO.

“Alhamdulilah sampai sekarang masih tidak ada masalah. who juga mengatakan apa yang kita lakukan sudah benar,” ungkap Yuri.

Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, hingga Minggu (9/2/2020) ada 62 spesimen yang diperiksa Balitbangkes, 59 dinyatakan negatif dan tiga masih dalam tahap pemeriksaan.(*)

(Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul "Viral Video Penumpang Kejang-kejang di Bandara Ngurah Rai, Otoritas Bandara Buka Suara"

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas